Akhirnya PDIP Resmi Tidak Akan Mencalonkan Husni Djibril di Pilkada Sumbawa

Global FM
15 Jan 2020 10:11
3 minutes reading
Ketua DPD PDI-P NTB, H. Rachmat Hidayat didampingi jajaran pengurus daerah dan DPC PDI-P Kabupaten Sumbawa usai rapat di kantor DPD PDI-P NTB, terkait pengambilan keputusan untuk pilkada Sumbawa, Selasa (14/1). (Global FM Lombok/ndi)

Mataram (Global FM Lombok) – DPD PDI Perjuangan NTB akhirnya secara resmi mengambil keputusan untuk tidak mencalonkan kembali Bupati Kabupaten Sumbawa, H.M Husni Djibril pada Pilkada serentak 2020 mendatang. Keputusan tersebut diambil dalam rapat DPD PDIP NTB yang diperluas bersama DPC PDIP Sumbawa, pada Selasa (14/1) kemarin.

Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat. “Terkait dengan gonjang-ganjing pilkada 2020, khususnya di Kabupaten Sumbawa. Kami tadi sudah putuskan dalam rapat, bahwa dalam Pilkada mendatang kami tidak mencalonkan kembali saudara Husni Djibril menjadi calon Bupati dari PDI-Perjuangan,” ungkap Rachmat.

Rachmat Hidayat lantas menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sumbawa. Bahwa keputusan DPD PDI-P NTB untuk tidak mencalonkan kembali Husni Djibril diambil atas berbagai pertimbangan.

Rachmat pun menjelaskan alasan dibalik keputusan yang diambil oleh PDI-P tersebut. Pihaknya melihat tingginya ketidakpuasan masyarakat Sumbawa atas kepemimpinan Husni selama menjabat sebagai Bupati. Husni dinilai kurang optimal menjalankan tugasnya, karena terkadala kondisi fisik yang sedang kurang sehat.

Baca Juga : Nasdem, PDIP, Hanura Sepakat Koalisi

“Kita melihat realita, dalam lima tahun kepemimpinan Husni, banyak keluhan masyarakat yang kami terima tidak puas. Karena apa, karena beliau dalam kondisi sakit, jadi untuk itulah, lima tahun kedepan ini kami dari PDI-P tidak lagi mencalonkan saudara Husni,” tegasnya.

 Pada kesempatan tersebut,  anggota DPR RI dari dapil Lombok itu meluruskan isu yang beredar bahwa dibalik keputusan tidak kembali mencalonkan Husni tersebut  merupakan imbas untuk mengamankan proses pencalonan di Kota Mataram yang berkoalisi dengan PKS. Menurut Rachmat tidak ada sama sekali hubungannya antara kebijakan partai di Pilkada Sumbawa dengan di Mataram.

“Jadi bukan karena ada apa-apa, tidak ada seperti yang saudara dengar gonjang-ganjing diluar itu. Mataram ya Mataram, KSB ya KSB, Sumbawa ya Sumbawa, tidak ada kaitan, apa kaitannya. Kalau gabungnya PDIP dengan PKS dalam koalisi di tiga daerah itu, ya, tapi soal calon tidak ada,” tegasnya.

Setelah keputusan tersebut, untuk kandidat yang akan didorong PDIP tampil maju di Sumbawa masih digodok dengan parpol mitra koalisi. Yang jelas, PDI-P akan mencalonkan kadernya sendiri. “Yang pasti kader, tapi siapa itu, nanti hasil survei yang menentukan, sekarang masih didiskusikan, masih ditimang-timang, karena PDI-P disana adalah pemenang pemilu, sehingga dipilkada harus menang,” pungkasnya.

Baca Juga : Gunakan Mahar Politik, Parpol dan Calon Terancam Tak Bisa Ikut Pilkada

Sementara itu Bupati Sumbawa, H.M.Husni Djibril yang dikonformasi via seluler terkait keputusan ini belum mengetahui adanya keputusan DPD PDI P NTB. Sebab dirinya kini sedang berada di luar daerah. “Insya Allah besok ( hari ini – red) saya sudah di Mataram dan syukur Alhamdulillah atas adanya  keputusan itu, karena jauh sebelumnya keputusan tersebut sesungguhnya sudah ada.  Dan bahkan sudah ada calon yang diusung PDI P tanpa melibatkan saya,”ujarnya.

Makanya, lanjut Husni, selama ini dirinya merasa dizhalimi dan menuding ada sahwat politik yang berlebihan yang dimainkan oleh pemegang kewenangan di NTB ini. (ndi/arn)

No Comments

Leave a Reply