Mataram (Global FM Lombok)- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTB akan memberikan pembekalan bagi para pengawas TPS maupun saksi TPS dalam rangka pelaksanaan pilkada serentak tanggal 9 Desember mendatang. Pembekalan dilaksanakan di akhir bulan ini untuk memaksimalkan peran menjelang hari pemunguan suara.
Pimpinan Bawaslu Provinsi NTB Bambang Karyono kepada Global FM Lombok Rabu (4/11) mengatakan, dari hasil evaluasi pemilu presiden dan pemilu legislative tahun lalu, saksi TPS memiliki banyak kelemahan karena minimnya pengetahuan tentang pilkada. Meski pengetahuan para saksi harus bagus, namun hal ini disesuaikan dengan kemampuan anggaran pasangan calon kepala daerah dalam rangka pengayaan para saksinya. Masalahnya penyelenggara pemilu tidak memiliki dana untuk itu. Bawaslu hanya memberi anggaran untuk pelatihan dan honor bagi pengawas TPS.
“Tujuan akhirnya adalah untuk menekan tingkat sengketa hasil. Kalau saksinya sudah mantap, saya kira tidak ada celah lagi baik itu oleh tim sukses maupun penyelenggara sendiri untuk melakukan kecurangan pada hari itu. Karena saksi sudah melek matanya kemudian mampu membaca situasi, sejauh mana pelanggaran-pelanggaran itu terjadi pada hari itu” kata Bambang.
Bambang mengatakan, selain ingin memperkuat peran saksi dan pengawas TPS, Bawaslu juga memperkuat pengawasan partisipatif dengan melibatkan siswa sekolah dan para mahasiswa. Selama tahun 2015 ini, Bawaslu NTB telah menyambangi sebanyak 60 SMA sederajat dan 30 perguruan tinggi di NTB dalam rangka sosialisasi pemilu. Ini dilakukan agar pengawasan pilkada serentak tidak hanya menjadi tanggung jawab Bawaslu dan jajarannya, namun merupakan tanggung jawab masyarakat secara umum.(ris)-
No Comments