Agar Anak Muda NTB Makin Kreatif, Menkop Janji Datangkan Komunitas Kreatif Dari Bandung

Global FM
10 Jul 2020 17:10
4 minutes reading
Gubernur NTB saat berdialog dengan Menkop UKM Teten Masduki dalam Webinar (ist)

Mataram (Global FM Lombok)- Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meminta para pelaku UKM/IKM mempersiapkan diri dalam menghadapi New Normal. Ia pun turut mengajak UKM/IKM yang ada agar berani menggunakan media digital dalam memasarkan produk mereka. Menteri menilai, saat ini merupakan momentum untuk UMKM berani memanfaatkan media digital tersebut.

“Kami memperoleh gambaran dari beberapa pelaku e-Commerce, bahwa UMKM yang mampu bertahan di masa pandemi adalah UMKM yang melakukan refocusing produk, inovasi produk dalam kegiatan usahanya, termasuk UMKM yang memanfaatkan momentum saat ini untuk masuk ke dunia digital,” terang Menkop dan UKM ketika menjadi pembicara pada Webinar UMKM Siap Digital bertempat di Ruang Kerja Gubernur, Kamis, 9 Juli 2020.   

Saat berdialog dengan Gubernur NTB Dr H. Zulkieflimansyah di Webinar tersebut, Teten berjanji akan segera melakukan kunjungan kerja ke NTB. Ia akan membawa anak-anak muda atau komunitas kreatif muda dari Bandung, yang merupakan para pemuda jaringan kreativepreuner dengan berbagai keahlian untuk berdiskusi dan transfer ilmu kepada para pemuda NTB.

“Nanti kita buat event di NTB, mereka ini lah yang nanti akan membangun komunitas kreatif di NTB” katanya.

Adapun arahan Presiden yang disebutnya untuk tahun 2020 ini menargetkan total sepuluh juta UMKM untuk masuk atau terhubung ke ekosistem digital. Terhitung sejak 14 Mei 2020, Gerakan Bangga Buatan Indonesia, telah mencapai penambahan 789 ribu unit UMKM yang masuk ke ekosistem digital. Ia yakin di akhir tahun target yang ditentukan akan mampu tercapai.

Ia juga menjelaskan bahwa ada dua hal dalam digitalisasi UMKM, pertama memperluas akses pasar, baik itu domestik dan global. Kedua, memperbaiki proses bisnis yang lebih efisien. Selain itu, digitalisasi juga akan memberikan kemudahan untuk UMKM memperluas akses dari pembiayaan.

Teten juga turut menyoroti bahwa pasca pandemi Covid-19 akan ada tuntutan mengenai kualitas standarisasi produk, aspek kesehatan akan menjadi pertimbangan utama konsumen, terutama untuk produk makanan dan minuman. “Sehingga proses produksinya harus betul-betul higenis, produknya harus terbebas dari virus, karena itu mulai dari bagaimana di produksi hingga packaging harus menjamin aspek-aspek itu,” sambungnya.

Sementara untuk fokus kedepan adalah melakukan pemberdayaan, pembinaan untuk UMKM yang memiliki produk yang potensial untuk ekspor. Berdasarkan arahan Presiden, ekspor UMKM harus mampu naik dua kali lipat, yang saat ini baru pada angka 14%.

Sementara itu Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah menyambut baik rencana Menkop UKM yang akan segera datang ke NTB dengan membawa komunitas kreatif Bandung untuk bertukar gagasan dalam membangun industri kreatif.

Gubernur mengatakan, pandemi Covid-19 telah memberikan begitu banyak pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Termasuk juga dalam hal pemasaran produk-produk hingga transaksi jual beli antara produsen dan konsumen. Banyak pelaku usaha yang terhambat bahkan tidak mampu memasarkan produknya selama masa pandemi berlangsung. Pemanfaatan media digital kemudian menjadi pilihan

Namun, pandemi Covid-19 di NTB juga telah memberikan berkah tersendiri bagi masyarakat, khususnya bagi pelaku UKM/IKM. Selama masa pandemi, Pemerintah Provinsi NTB terus berusaha agar UKM/IKM mampu bertahan di tengah kesulitan yang dihadapi. Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang, itulah salah satu solusi yang dihadirkan Pemprov NTB dalam upaya membantu UKM/IKM untuk mampu terus melakukan aktifitasnya.

Dalam kesempatan itu, Bang Zul sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa JPS Gemilang merupakan salah satu cara dalam memulihkan perekonomian di NTB. Melalui JPS Gemilang, UKM/IKM tetap mampu menghasilkan produk yang dapat didistribusikan kepada masyarakat terdampak Covid-19.

“Jadi jangan sampai kita mengatakan stay at home, kemudian karantina mandiri dan lain sebagainya, tapi masyarakat tidak diberikan kesibukan,” jelasnya.

Sampai saat ini, tercatat 4.673 IKM/UKM yang ikut terlibat dalam distribusi JPS Gemilang. Menurutnya, program ini merupakan suatu keberanian dari Pemprov NTB demi menjamin keberlangsungan UKM/IKM. Dalam waktu dekat, JPS Gemilang Tahap III akan segera diluncurkan menyusul JPS Gemilang Tahap I dan II yang telah berhasil didistribusikan kepada masyarakat sebelumnya.

“Karena kami yakin betul bahwa untuk mengatasi pengangguran, kita bebas dari kemiskinan, harus berani meretas jalan baru dengan langkah yang tidak biasa,” kata Bang Zul.(ris/r)

No Comments

Leave a Reply