Mataram (Global FM Lombok)- Terdapat sebanyak 65 ribuan rumah tak layak huni masih tersisa di NTB. Dari jumlah tersebut akan dilakukan bedah rumah secara bertahap. Pemerintah melalui Dinas PU memiliki juga program untuk menuntaskan rumah-rumah kumuh dikawasan wisata. Program prioritas ini dalam rangka mendukung perkembangan pariwisata di NTB.
Kepala Bidang Perumahan Dinas PU Provinsi NTB, Ahlul Wakti mengtakan, perioritas rumah kumuh kawasan wisata tanpa mengabaikan rumah-rumah kumuh dilingkungan masyarakat umumnya. Sasaran bedah rumah di kawasan wisata ini tetap mengacu pada kriteria rumah Aladin (Alas : Tanah, Dinding : Bedek dan Atap : Ilalang).Ahlul Wakti menjelaskan bedah rumah yang dilakukan dikawasan wisata pertimbangan multiflier efeknya yang lebih besar.
Secara keseluruhan, tahun 2016 ini Dinas PU memprogramkan pengentasan rumah kumuh sebanyak 2.316 unit. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 30 miliar. Dengan anggaran yang disebut, alokasi sebenarnya untuk bedah rumah 2.016 unit rumah.Karena masih kuatnya sifat gotong royong di masyarakat, anggaran sebesar Rp 30 miliar yang disebutkan, tersisa Rp 2, 8 miliar.
Sisa anggaran (silpa) tersebut kemudian dialihkan untuk merenovasi 300 unit rumah tambahan. Dari pada harus dikembalikan ke kas negara. Sehingga total sebanyak 2.316 unit rumah tuntas direnovasi tahun ini.
Satu rumah dianggarkan untuk pembelian material antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta sebagai stimulus. Idealnya biaya membangun satu rumah standar Rp 45 juta. Sisa dari stimulus yang diberikan pemerintah itu, banyak disumbang dari kelurga penerima bantuan.
Tahun 2017 diusulkan dukungan Kementerian PU untuk bedah rumah sebanyak 3.400 unit. Namun tidak menutup kemungkinan akan menjadi 3.700 unit melihat progress program bedah rumah yang dinilai cukup bagus di NTB.(ris/bul)
No Comments