Awan panas erupsi Gunung Barujari menyembur dibalik puncak Gunung Rinjani terlihat dari Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (10/11). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Mataram (Global FM Lombok)- Hingga saat ini, penyakit yang ditimbulkan oleh Abu vulkanik Gunung Baru Jari belum mengancam kesehatan warga di pulau Lombok. Penyakit tersebut, diantaranya adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan sakit mata. Dinas Kesehatan (Dikes) NTB telah melakukan langkah antisipasi dengan membagikan ribuan masker kepada warga di Kabupaten yang kesehatannya cukup terancam seperti Kabupaten Lombok Utara (KLU). Selain itu, 100 botol obat tetes mata juga sudah disalurkan.
Hal itu dikatakan Kepala Dikes NTB, Eka Junaidi kepada Global FM Lombok, Kamis (12/11) di kantornya. Ia mengatakan, pada saat aktifitas gunung Baru Jari meningkat beberapa pekan terakhir, memang sempat ada beberapa warga di KLU yang mengalami penyakit ISPA. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah penyakit tersebut disebabkan oleh abu debu vulkanik atau tidak. Ia mengatakan, secara umum kesehatan warga tidak terganggu karena mereka selalu menggunakan masker saat keluar rumah. Selain itu, saat ini aktifitas gunung Baru Jari juga sudah mengalami penurunan.
151112 Dikes
“Butiran dari au vulkanik itu kan kecil, sekitar 5 ampai 10 mikron. Itu memang kalau terhisap ke paru-paru mengakibatkan gangguan, batuk-batuk apalagi yang punya riwayat asma jadi infeksi jadi Ispa.”
Ia mengatakan, selain puskesmas terus waspada, Dikes Kabupaten Kota terutama di KLU, Lombok Tengah dan Lombok Tmur bersama instansi terkait sudah membangun posko-posko keamanan bencana. Posko tersebut untuk mengantisipasi jika erupsi gunung Baru Jari membahayakan kesehatan warga. Selain itu, masing-masing Dikes kabupaten juga sudah memiliki paket penanganan bencana sehingga Pemprov NTB tinggal melakukan dukungan. (irs)-
No Comments