Mataram (globalfmlombok.com) – Kebutuhan bahan pokok menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) , diprediksi mengalami peningkatan. Hal ini berpotensi terjadi kenaikan harga. Langkah antisipasi perlu dilakukan agar tidak menimbulkan gejolak harga di tengah masyarakat.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Pariwisata Kota Mataram, Sri Wahyunida mengatakan, pihaknya akan mengundang seluruh distributor di Kota Mataram, untuk menghadapi tingginya kebutuhan menjelang Perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2026. Saat ini, perlu diantisipasi adalah daging ayam segar dan telur ayam.
Harga dua komoditi tersebut, tidak pernah mengalami penurunan sejak tiga bulan terakhir. “Iya, harga telur ayam di pasar tradisional sampai Rp60 ribu per terai. Kalau daging ayam bisa mencapai Rp43 ribu per kilogram,” sebutnya.
Nida membandingkan harga telur ayam di tingkat distributor relatif sangat murah, sehingga akan dicek ke pasar tradisional penyebab pedagang menjual dengan harga tinggi.
Ia tidak memungkiri harga ayam dan telur ayam mahal, karena tingginya permintaan untuk pemenuhan makan bergizi gratis. “Kita sadari bahwa tingginya permintaan untuk MBG ini,” pungkasnya.
Langkah antisipasi menekan gejolak harga jelang Nataru dengan menggelar pasar murah. Selain itu kata Nida, kenaikan harga minyak goreng juga perlu diantisipasi. Pasalnya, bantuan minyak subsidi dari pemerintah dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh pedagang untuk menaikan harga dengan alasan stok terbatas.
Hal ini berpotensi menimbulkan kepanikan bagi masyarakat, sehingga terjadi gejolak harga. “Padahal ada minyak goreng merk lain, tetapi masyarakat selalu mencari minyakita dan ini yang perlu diantisipasi,” pungkasnya.
Oleh karena itu, masyarakat diingatkan tidak perlu khawatir bahwa kebutuhan barang pokok aman. Selain itu, pedagang maupun distributor diingatkan tidak memanfaatkan momen untuk menaikan harga. (cem)


