Praya (globalfmlombok.com) – Terhitung mulai bulan ini kerjasama antara Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Ardhia Rinjani (Tiara) Lombok Tengah (Loteng) dengan PT. ITDC Nusantara Utilitas (NU) terkait pemenuhan air bersih di kawasan The Mandalika efektif berlaku. Kedua belah pihak pun telah menyepakati harga air bersih diangka Rp 16 ribu permeter kubik.
Dengan seluruh kebutuhan air bersih di dalam kawasan The Mandalika akan disuplai dari Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Mandalika yang dikelola Perumdam Tiara Loteng. “Kesepakatan harga air bersih sudah disepakati. Dengan begitu mulai bulan ini kerjasama Perumdam Tiara Loteng dengan ITDC NU efektif berlaku,” ungkap Direktur Utama Perumdam Tiara Loteng Bambang Supratomo, S.IP.,M.H., kepada Suara NTB, Jumat, 31 Oktober 2025 kemarin.
Dengan kesepakatan tersebut Perumdam Tiara Loteng kini sudah mulai menyuplai kebutuhan air bersih untuk semua fasilitas dan sarana penunjang wisata yang ada di dalam kawasan The Mandalika. Termasuk hotel-hotel yang ada di dalam dan sekitar kawasan The Mandalika. Seperti Novotel, Pullman Hotel dan beberapa hotel lainya.
Kesepakatan itu sendiri nanti akan dievaluasi secara berkala. Semakin naik kebutuhan air bersih di kawasan The Mandalika, harga kesepakatan bisa saja turun dari kesepakatan harga awal.
Ia mengatakan, kebutuhan air bersih untuk di dalam kawasan The Mandalika sendiri saat ini memang masih sedikit. Sehingga produksi air bersih SPAM Mandalika juga belum dimaksimalkan sesuai kapasitas produksinya. Baru sekitar 30 meter kubik perdetik atau sekitar 30 persen dari total kapasitas produksi terpasang 100 meter kubik perdetik.
Itu pun tidak seluruhnya untuk menyuplai air bersih di kawasan The Mandalika. Sebagian juga disalurkan Perumdam Tiara Loteng untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga sekitar kawasan The Mandalika. Seperti di Gerupuk hingga wilayah pelabuhan Awang. Karena saat ini sudah ada sekitar 2.000 SR (sambungan rumah) yang terpasang disekitar kawasan The Mandalika.
Melihat masih besarnya potensi air bersih yang tersedia, pihaknya mendorong para pelaku usaha di kawasan The Mandalika dan sekitarnya untuk memanfaatnya air bersih dari SPAM Mandalika. Mengingat, hamper sebagai besar pelaku usaha pariwisata seperti pengelola hotel dan restoran menggunakan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya.
“Sekarang SPAM Mandalika sudah beroperasi, kita dorong para pelaku usaha wisata di kawasan The Mandalika dan sekitarnya untuk memanfaatkan air bersih dari SPAM Mandalika. Karena stok air bersih sangat mencukupi. Dan, jauh lebih ramah lingkungan. Dari pada menggunakan sumur bor,” sebut Bambang. (kir)


