Mataram (globalfmlombok.com) – Masyarakat perlu mengantisipasi penyebaran demam berdarah dengue (DBD), terutama memasuki musim hujan. Jumlah kasus akibat gigitan nyamuk aedes aegepty mencapai 519 kasus sampai bulan Oktober.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan ditemui pada, Selasa, 21 Oktober 2025 menyebutkan, jumlah kasus demam berdarah dengue sampai bulan Oktober mencapai 519 kasus. Berbagai upaya rutin dilakukan seperti promotif, gerakan penanganan jentik pasca hujan dan lainnya. Program ini bertujuan menggerakkan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk.
Disamping itu, kegiatan secara rutin dengan melakukan penanganan dan deteksi dini kasus DBD. Salah satunya menyiapkan alat diagnostic test di Puskesmas, supaya diagnosa lebih cepat. “Prinsipnya adalah pencegahan dan upaya menggerakkan masyarakat,” terangnya.
Peta kerawanan penyebaran DBD diakui hampir sama di seluruh wilayah di Kota Mataram. Seluruh wilayah terdampak hujan, tetapi tergantung karakteristik masyarakat. Pihaknya mengatensi wilayah yang mempunyai sumber ekonomi yang banyak menggunakan barang bekas. Seperti di Babakan, Sayang-sayang, dan Cakranegara.
Penyebaran DBD sangat rawan terjadi di kompleks perumahan dan pemukiman padat penduduk. Fenomena ini kata Emirald, terjadi di beberapa titik saja. Sebagian besar kawasan perumahan memiliki kesadaran menjaga lingkungan. “Memang beberapa wilayah seperti kompleks perumahan di Kelurahan Pejeruk menjadi atensi kita selama ini,” sebutnya.
Emirald mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3T. Selain itu, menjaga pola hidup bersih dan sehat. Tujuannya agar tidak terjadi penularan penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegepty yang dapat mengakibatkan kematian apabila tidak ditangani dengan cepat. (cem)


