BerandaBerandaPetani di Lotim Merugi Puluhan Juta Setelah Sawah Tergerus Banjir

Petani di Lotim Merugi Puluhan Juta Setelah Sawah Tergerus Banjir

Selong (globalfmlombok.com) – Sawah-sawah petani di Desa Mamben Lauq dan Tembeng Putik, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur (Lotim), rusak parah dan tidak bisa ditanami kembali setelah diterjang banjir bandang pada Kamis, 18 September 2025 lalu. Kerugian material yang diderita petani diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Berdasakan pantauan Suara NTB di lapangan, hamparan sawah yang sebelumnya hijau kini berubah menjadi panorama mirip aliran sungai. Tanaman padi dan palawija tertimbun material pasir, batuan, dan sampah yang terbawa arus.

Selama tiga hari terakhir, para petani berusaha membersihkan sisa-sisa timbunan tersebut, meski menyadari pemulihan lahan membutuhkan biaya dan usaha yang sangat besar.

Salah seorang korban, Musliati, petani dari Desa Tembeng Putik, mengungkapkan kesedihannya. Tanaman tomat dan padi yang baru ditanamnya hanyut diterjang banjir. Ia memperkirakan kerugiannya mencapai Rp 50 juta. “Bukan keuntungan yang kita bisa panen, tapi kerugian,” keluhnya dengan pilu.

Musliati berharap pemerintah turun tangan membantu perbaikan lahan. Menurutnya, mustahil bagi petani untuk mengembalikan kondisi sawah seperti semula secara mandiri.

Hal senada disampaikan Sahyun alias Inaq Hariani. Ia menyaksikan dengan sedih lahan seluas 40 arennya yang rusak berat, termasuk tanaman tomat yang hampir panen. Untuk memulihkan lahannya, Inaq Hariani memperkirakan membutuhkan dana setidaknya Rp 25 juta.

“Kami menaruh harapan besar kepada pemerintah agar bisa membantu meringankan beban kami, para petani yang kena musibah ini,” pintanya.

Tidak hanya lahan pertanian, infrastruktur pendukung juga turut menjadi korban. Jalan usaha tani dan tembok penahan yang memisahkan jalan dengan sawah terputus sepanjang lebih dari 50 meter dan berubah menjadi aliran sungai baru. Pipa air milik PDAM juga terlihat rusak dan menumpuk bersama sampah di pinggiran sungai.

Warga setempat menduga penyebab utama banjir adalah perubahan alur Sungai Tanggek yang melintasi tiga kecamatan, termasuk Aikmel, Wanasaba, dan Pringgabaya. Paharudin, seorang petani lainnya, menjelaskan sungai telah mengalami pergeseran. Ia meyakini normalisasi sungai menjadi kunci untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.

Kepala Pelaksana BPBD Lotim, Lalu Mulyadi, sebelumnya menyatakan bahwa banjir bandang ini dipicu oleh intensitas hujan yang cukup tinggi. Data sementara BPBD mencatat puluhan hektare lahan sawah di Tembeng Putik dan Mamben Lauq terdampak.

Hingga saat ini, para petani masih diliputi kecemasan akan datangnya banjir bandang susulan, terlebih musim hujan yang sebenarnya belum tiba. Mereka berharap bencana besar seperti ini tidak terulang lagi dan pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk pemulihan dan pencegahan.

Sementara, aliran pipa milik PDAM yang terlihat hanyut sampai sekarang terlihat belum ada yang tersambung. Direktur Teknis PDAM, Dedy Daeng Lale saat dikonfirmasi terpisah mengatakan pihaknya butuh waktu untuk menyambung kembali pipa yang hanyut. Akibat musibah ini, ratusan kepala keluarga di wilayah Kecamatan Wanasaba, Pringgabaya dan Labuhan Haji sampai saat ini belum bisa mendapatkan air bersih dari PDAM. (rus)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -


16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI