BerandaBerandaLangka, Warga Mataram Buru Elpiji 3 Kg hingga ke SPBU

Langka, Warga Mataram Buru Elpiji 3 Kg hingga ke SPBU

Mataram (globalfmlombok.com) – Kelangkaan elpiji 3 kilogram atau elpiji melon masih terjadi di sejumlah wilayah Kota Mataram. Warga bahkan rela mendatangi langsung SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), Karang Jangkong di Jalan Pejanggik dan menunggu berjam-jam demi mendapatkan gas bersubsidi yang semakin sulit ditemukan dalam beberapa pekan terakhir.

Kondisi ini disebut bukan hal baru. Sejumlah warga mengaku, kelangkaan gas melon sudah berlangsung sejak sebulan terakhir dan semakin parah dalam dua pekan terakhir. Dampaknya paling dirasakan oleh masyarakat kecil yang sangat menggantungkan kebutuhan rumah tangga dan usaha kecilnya pada elpiji subsidi ini.

Salah seorang warga Lingkungan Pajang, Suhartini, mengaku harus datang sejak pagi ke SPBU Karang Jangkong untuk mendapatkan gas. “Saya datang sekitar pukul 07.30 Wita. Tapi karena tabung gasnya sering datang terlambat dan langka, kadang baru dapat sekitar pukul 18.00 Wita,” ungkapnya, Selasa (16/9/2025).

Menurutnya, dalam satu hari, satu pangkalan hanya menyediakan puluhan tabung. Sementara jumlah warga yang mengantre bisa mencapai ratusan. Akibatnya, setiap kali truk pengangkut datang, tabung langsung habis diserbu warga.

Suhartini bahkan membawa lima tabung kosong ke pangkalan. Namun, ia menyadari bahwa kemungkinan besar tidak semua akan terisi. “Biasanya cuma dapat dua atau tiga tabung saja, tergantung stok. Tapi tetap saya bawa semuanya, siapa tahu bisa ditukar semua,” katanya.

Kondisi serupa juga dirasakan Nurul, warga Pejanggik. Ia mengaku rela mengantre di pangkalan demi mendapatkan elpiji 3 kilogram yang kini makin sulit didapatkan.

“Dulu, datang malam pun masih bisa dapat gas. Sekarang, harus antre panjang dari pagi. Kalau terlambat, bisa tidak kebagian,” keluhnya.

Harga Melonjak

Meski pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kg di pangkalan sekitar Rp18.000, di tingkat pengecer atau warung kecil harganya melonjak hingga Rp20.000–Rp25.000 per tabung.

“Makanya saya usahakan beli langsung ke pangkalan, walaupun dibatasi. Kalau beli di warung bisa mahal sekali,” ujar Nurul.

Warga berharap pemerintah segera turun tangan agar distribusi gas kembali normal dan tepat sasaran, terutama bagi kalangan rumah tangga tidak mampu.

Terpisah, Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida, menegaskan bahwa kelangkaan sebenarnya lebih disebabkan oleh lonjakan permintaan, bukan kekurangan pasokan dari Pertamina.

“Memasuki bulan Maulid ini, permintaan masyarakat meningkat. Jadi setiap kali gas datang ke pangkalan langsung habis,” jelasnya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk meminta penambahan pasokan elpiji guna mengakomodasi kebutuhan warga. “Kami harap dalam beberapa hari ke depan distribusi kembali normal,” harapnya. (pan)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -


16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI