Giri Menang (globalflombok.com) — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Perum Bulog, Bank Indonesia (BI), TNI, Polri, dan berbagai pihak terkait menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 135 titik.
Plt. Inspektur Inspektorat Provinsi NTB, Lalu Hamdi, hadir mewakili Gubernur di Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat pada Jumat (30/8/2025) menyampaikan bahwa GPM ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 RI. Menurutnya, tujuan utama kegiatan ini adalah menjamin ketersediaan pasokan pangan dengan harga yang stabil bagi seluruh masyarakat.
Kolaborasi untuk Kelancaran Distribusi
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Aidy Furqan, menjelaskan bahwa GPM ini dilaksanakan secara nasional di seluruh kecamatan, dengan peran utama pada distribusi oleh Bulog. Sementara itu, Bank Indonesia bertugas memantau dan berupaya menekan laju inflasi.
Dalam GPM ini, Perum Bulog NTB menyalurkan sekitar 900 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke seluruh lokasi. Selain beras, masyarakat juga bisa mendapatkan komoditas lain seperti gula dan minyak goreng dengan harga terjangkau.
Pemimpin Wilayah (Pimwil) Perum Bulog NTB, Sri Muniati, menambahkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan di 117 kecamatan. Dengan dukungan tambahan dari TNI, Polri, PT Pos, dan BUMN lainnya, total titik pelaksanaan mencapai 135 lokasi.
Langkah Strategis BI dalam Pengendalian Inflasi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Hario K. Pamungkas, menegaskan, bahwa GPM ini merupakan implementasi nyata dari strategi pengendalian inflasi di daerah. Ia menyebut bahwa inflasi di NTB masih terkendali, sesuai dengan target nasional 2,5 ±1 persen.
Hario menjelaskan, GPM ini menjadi wujud nyata dari strategi 4K, yang meliputi Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan harga bahan pokok tetap stabil dan inflasi dapat terus terkendali di NTB. (fan)