Mataram (globalfmlombok) – Sebanyak 15 ruas jalan di NTB lolos masuk Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun 2025. Ruas jalan tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB, dengan alokasi anggaran sebesar Rp200 juta.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan NTB, Rikson, S.T., M.T., mengatakan meski telah lolos IJD, perbaikan untuk seluruh ruas jalan tidak bisa dilakukan tahun ini. Sebab, NTB hanya mendapat alokasi sekitar Rp200 miliar karena adanya keterbatasan anggaran di Kementerian PU.
“Karena anggaran Kementerian terbatas, seluruh nasional kebutuhan untuk infrastruktur lebih dari Rp100 triliun,’’ ujarnya, Sabtu, 9 Agustus 2025. Dari total Rp100 miliar kebutuhan untuk IJD, Kementerian PU hanya mendapat alokasi sekitar Rp4 triliun. Sehingga pemerintah pusat hanya menganggarkan untuk jalan-jalan super prioritas sesuai dengan asta cita Presiden Prabowo Subianto.
Jalan super prioritas tersebut adalah jalan pemenuhan tiga sektor, yaitu pertanian ketahanan pangan, energi, dan pendidikan. “Yang prioritas semuanya, sekarang tinggal ini yang ruas ini kita anggap segala kriteria sudah terpenuhi semua masalah lahan. Design kemudian doplingnya. Itu yang dianggap lengkap memenuhi syarat,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, Sadimin menjelaskan terdapat empat ruas IJD yang mendapat perbaikan tahun ini. Di antaranya jalan Sembalun, Lombok Timur menuju Kayangan, Lombok Utara, Jembatan Konca, Bima, dan jalan Lembar menuju jembatan Kemakmuran. “Lembar menuju Jembatan Kemakmuran itu dua paket, jadi totalnya empat paket,” katanya.
Kondisi Jembatan Konca, Bima saat ini miring akibat dihantam banjir di awal tahun lalu. Hal itu akan membahayakan masyarakat apabila tidak segera mendapat perbaikan.
Begitupun dengan Jembatan Kemakmuran, Lombok Barat yang rusak diterjang banjir di awal tahun lalu. Anggaran untuk perbaikan jembatan membutuhkan alokasi sekitar Rp50 miliar dengan panjang sekitar 100 meter.
Sementara, perbaikan jalan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yaitu jalan Pohgading-Tanjung-Geres dengan anggaran mencapai Rp28 miliar. Selanjutnya ada jalan Simpang Tano-Seteluk membutuhkan anggaran sekitar Rp39 miliar. Kemudian jalan Lunyuk, Sumbawa dengan anggaran sekitar Rp19 miliar. (era)