Giri Menang (globalfmlombok.com) – Ratusan pegawai pada RSUD Tripat Lombok Barat (Lobar) terancam dirumahkan, menyusul kebijakan Bupati Lobar H. Lalu Ahmad Zaini yang meminta manajamen memangkas 30 persen jumlah pegawai. Pihak RSUD pun mengkaji formulasi bagi pegawai yang terancam dipangkas. Salah satunya dengan sistem outsourcing (alih daya)
Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSUD Tripat dr H Kaspan menerangkan efisiensi jumlah pegawai sebesar 30 persen, menurutnya itu akan dilihat lagi dan dikaji pegawai yang bekerja. Di RSUD ada dua kategori pegawai, ada bidang teknis dan non teknis. Yang teknis seperti perawat, dokter, tim medis. Sedangkan non teknis itu seperti administratif, kemungkinan itu yang akan dievaluasi.
Menurutnya, yang dimaksud bupati, kalau sebuah pekerjaan bisa dikerjakan oleh satu orang, kenapa harus empat orang. Sebab di era digitalisasi ini pekerjaan yang non teknis itu bisa dilayani dengan sistem teknologi, sehingga itu menjadi bagian evaluasi. Sementara jumlah pegawai di RSUD Tripat sebanyak 858 orang, jika itu dikurangi 30 persen, maka ada sekitar 235 orang yang akan dipangkas atau dikurangi.
Terkait rencana penempatan 235 pegawai RSUD Tripat, Kaspan mengaku ini menjadi bahan kajian mendalam dari pihak RSUD. Namun diakui, jumlah pegawai RSUD kelebihan atau overload. “Kalau teknis kita tetap kekurangan,” imbuhnya.
Ditanya apa langkah dari RSUD menyikapi itu, pihaknya kemungkinan akan melakukan sejumlah langkah. Salah satunya tenaga non teknis dialihdayakan. Namun tenaga non teknis yang nantinya kemungkinan dialihdayakan itu, dilihat lagi non ASN yang masuk database BKN dan tidak masuk database. Jumlah pegawai yang masuk database diperkirakan lebih dari 130 orang. Sebab kalau yang masuk database dialihdayakan, tentu merugikan non ASN ini. Kemudian dilihat juga kebutuhan pegawai di RSUD ini dari sisi ada layanan tambahan atau tidak. “Misalnya RSUD akan membuka Hemodialisa, akan membutuhkan tenaga teknis,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan menyampaikan hasil analisis ke bupati. Selanjutnya, Bupati yang memutuskan seperti apa langkah kebijakannya. “Kita punya data dan analisis, itu kita sampaikan ke Pak Bupati,” terangnya.
Sebelumnya, Bupati Lobar H. Lalu Ahmad Zaini meminta kepada jajaran manajemen RSUD Tripat untuk melakukan efisiensi jumlah pegawai yang jumlahnya dianggap lebihi. Bupati memerintahkan pihak RSUD memangkas 30 persen dari jumlah pegawai yang saat ini mencapainya 858 orang. “Saya targetkan kepada rumah sakit pada Desember ini, harus dapat mengurangi pegawai 30 persen, apapun caranya. Kalau gak, manajemen yang saya ganti,” ancamnya. (her)