Mataram (Global FM Lombok)- Virus corona atau COVID-19 sudah menyebar di Indonesia. Antisipasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB yaitu dengan menggecarkan sosialisasi kepada masyarakat. Dalam sebulan terakhir, sebanyak tiga orang sedang dalam pengawasan dan 84 orang masih dalam pemantauan tim kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi Selasa (3/3) di Mataram mengatakan, sosialisasi harus dilakukan agar masyarakat bisa memahami apa yang harus dilakukan sebagai langkah antisipasi virus tersebut. Dalam sosialisasi ini, Dinas Kesehatan NTB akan melibatkan banyak pihak, mulai dari sekolah, organisasi masyarakat, hingga para pelaku pariwisata.
“Dalam satu bulan ini 110 ribu orang masuk ke NTB melalui tiga bandara dan delapan pelabuhan. Salah satunya kita menyepakati percepatan sosialisasi kepada banyak pihak,” kata Nurhandini Eka Dewi, Selasa (3/3) di Mataram
Selain itu, Dinas Kesehatan juga akan melibatkan 150 da’i kesehatan yang akan ikut melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Ratusan da’i kesehatan ini tersebar di kabupaten/kota. Untuk memaksimalkan pengawasan ini, khutbah setiap Jum’at juga disarankan menyinggung masalah virus tersebut. Sehingga langkah antisipasi dari masyarakat tetap dilakukan.
Semua rumah sakit yang ada di NTB diminta untuk mengaktifkan kembali ruang isolasinya sesuai aturan dari peraturan Menteri Kesehatan. Karena selama ini, ruang isolasi yang sudah disiapkan jarang dimanfaatkan. Sehingga jika ada pasien yang harus diawasi, maka pelayanan kesehatan yang diberikan tidak bercampur dengan pasien yang lain.
“Semua rumah sakit kabupaten/kota itu punya ruang isolasi tapi jarang dipakai. Makanya kita minta diaktifkan kembali,”ujarnya.
Dengan adanya temuan pasien positif corona di Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi NTB mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun, dan jika terkena batuk dan flu disarankan untuk tidak keluar rumah. (azm)-
No Comments