Mataram (Global FM Lombok)- Sebanyak 674 ribu jiwa yang tinggal di 302 desa di sembilan kabupaten/kota di Provinsi NTB sudah terdampak musim kemarau. Jumlah warga yang terdampak diperkirakan akan semakin bertambah karena musim kemarau diprediksi belum akan berakhir dalam beberapa bulan kedepan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahsanul Khalik kepada Global FM Lombok Rabu (10/7) mengatakan, jika dibandingkan dengan jumlah warga yang terdampak kekeringan di tahun 2018 lalu, warga yang terdampak tahun ini lebih besar. Namun pemerintah kabupaten/kota sudah mulai mendistribusi air bersih ke desa-desa yang terdampak kekeringan tersebut.
“Kalau jumlah yang terdampak ini meningkat. Angka pada tahun sebelumnya itu kan diatas 500 ribu. Sekarang sudah di atas 600 ribu jiwa terdampak. Di Mataram tidak ada laporan yang terdampak, karena PDAM kan lancar. Ada prediksi meningkat? Saya pikir kemungkinan itu masih ada, itu kan data sampai tanggal 4 Juli kemarin. Bisa saja kalau hari tanpa hujan semakin panjang, bisa saja kemudian ini menjadi bertambah,” kata Ahsanul Khalik, Rabu (10/7).
Ahsanul Khalik mengatakan, pada Senin pekan depan pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota se NTB serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya guna membahas situasi terkini terkait bencana kekeringan. Pasca rakor tersebut akan ditentukan apakah BPBD kabupaten/kota akan mengeluarkan status tanggap darurat bencana kekeringan atau tidak. Status bencana di daerah akan berpengaruh terhadap program kerja serta pendanaan untuk mengatasi bencana ini.(ris)-
No Comments