Mataram (Global FM Lombok)- Berdasarkan Surat Keterangan (SK) Kementerian Sosial (Kemensos) RI, jumlah penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Mataram sebanyak 25.680 KK. Namun, sampai saat ini jumlah KK yang sudah masuk data portal BRI selaku penerima BPNT sebanyak 19.401 KK. Adapun sisanya sebanyak 6.279 penerima terancam tidak bisa mendapatkan haknya lantaran belum masuk data portal BRI dan belum mengantongi kartu kombo BPNT.
Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Hasnayati, Rabu (31/10) siang menerangkan, Kemensos memberi tenggat waktu pemerintah daerah untuk menyelesaikan seluruh data penerima BPNT sampai dengan bulan Desember 2018 ini. Kalau tidak tuntas, maka Kemensos akan menetapkan SK penerima BPNT tahun selanjutnya sesuai dengan realisasi BPNT saat ini, yakni sebanyak 19.401 KK. Artinya, enam ribuan kuota penerima yang belum mendapatkan kartu BPNT terancam hangus.
Terkait hal itu, awal November ini akan dilakukan Musyawarah Kelurahan terkait tambahan penerima BPNT tersebut, untuk kemudian di SKK-kan oleh Walikota Mataram. SK itulah nantinya yang dikirim ke Kemensos.
“Yang 25 ribu lebih itu yang terpenuhi baru 19.401. Sementara deadline dari pusat itu kalau tidak terpenuhi kuota yang 25 ribu itu sampai dengan Desember maka akan diturunkan SK penetapannya seperti angka yang sudah terealisasi 19.401. Jadi kita bertemu dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan BPNT itu ada dari BRI, provinsi, BPS jadi semua tim koordinasi dari BPNT itu kita hadirkan”,katanya.
Dia melanjutkan, untuk bisa mengusulkan tambahan jumlah penerima BPNT harus dilakukan melalui musyawarah kelurahan. Sehingga musyawarah kelurahan itu harus dikebut. Dia optimis semua warga penerima BPNT sbisa masuk data portal BRI selaku penerima BPNT hingga akhir Desember. Dengan begitu, warga miskin di Kota Mataram bisa mendapatkan haknya. Dia menyebutkan, besaran BPNT itu sebesar Rp 110 ribu per bulan yang dipakai untuk membeli beras dan telur. (dha)-
No Comments