463 Siswa Kota Mataram Ikuti O2SN Tingkat Kota

Global FM
11 Apr 2016 16:34
2 minutes reading
O2SN

O2SN

Mataram (Global FM Lombok)-Sebanyak 463 altet pelajar di Kota Mataram mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Siswa Nasional (O2SN) yang digelar selama empat hari mulai tanggal 11-14 April 2016. Pada O2SN tahun ini sebanyak delapan cabang olahraga yang dilombakan. Dinas pendidikan pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram meminta agar pihak sekolah tidak mempersulit dispensasi belajar kepada siswa yang akan mengikuti kegiatan olahraga.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pemuda Olahraga pada Dinas Dikpora Kota Mataram Zarkasyi kepada Global FM Lombok Senin (11/04) di Gelanggang Pemuda. Ia menyebutkan, cabang olahraga yang dilombakan yaitu catur, voly mini, renang, silat, karate, atletik, bulu tangkis dan tenis meja. O2SN yang digelar untuk semua jenjang pendidikan yaitu dari Sekolah Dasar (SD) sampai SMA. Pembinaan yang dilakukan oleh para atlet tidak saja di cabang olahraga yang diambil melainkan di lingkungan sekolah.

“Setelah ini nanti adaO2SN tingkat provinsi yang insya Allah nanti dua minggu akhir April. Jadi kita berharap, altet dari Mataram mampu bersaing ditingkat provinsi dan mewakili NTB di tingkat nasional. jadi kalau berbicara tentang pembinaan memang, secara intens kita lakukan pembinaan. Kalau kita dari Dinas Dikpora kita melalui sekolah. Disampaing mereka dibina oleh kejurunnnya masing-masing dimana mereka latihan,kita melakukan intevensi terhadap sekolah,”katanya

Sekolah diminta untuk memfasilitasi para atlet dari segi apapun termasuk anggaran. Artinya, ada anggaran khusus yang disiapkan oleh sekolah untuk memberikan pembinaan kepada para siswa. Disebutkan, jumlah peserta masing-masing jenjang yaitu untuk tingkat SD sebanyak 145 altet, SMP 178 dan SMA sebanyak 140 altet.

Sementara itu wakil walikota Mataram H. Mohan Roliskana mengatakan, Dinas Dikpora Kota Mataram diminta untuklebih banyak mengalokasikan anggaran untuk program olahraga. Dengan anggaran yang lebih banyak, maka kegiatan olahraga yang dilakukan bisa lebih dikembangkan. Selain itu, O2SN diminta bukan hanya sebagai kegiatan seremoni Dinas Dikpora setiap tahun. “O2SN tidak saja rutinitas tetapi ada yang diukur dan ada juga produktifitas dan tindak lanjutnya,”Kata Mohan.(azm)-

No Comments

Leave a Reply