437 Bank Sampah Sudah Didirikan, Lotim Paling Banyak

Global FM
21 Dec 2019 12:52
3 minutes reading
Madani Mukarom (Global FM Lombok/dok)

Mataram (Global FM Lombok) – Keberhasilan program Zero Waste atau NTB Bebas Sampah yang menjadi unggulan Pemprov NTB saat ini disebut sangat bergantung pada peran aktif desa. Pasalnya, melalui beberapa percepatan yang dilakukan melalui pembentukan bank sampah oleh pemerintah desa diakui memberikan pengaruh yang signifikan.


“Sekarang sudah ada 437 bank sampah, termasuk yang di Lombok Timur 239 unit yang paling banyak,” ujar Kepala LHK NTB, Ir. Madani Mukarom, B. Sc.F, M. Si saat dikonfirmasi, Jumat, 20 Desember 2019 di Mataram.

Untuk tahun 2020 sendiri LHK NTB mengharapkan agar jumlah desa yang membentuk bank sampah bisa lebih banyak lagi.

Pembentukan bank sampah oleh desa diterangkan Madani merupakan bentuk dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), melalui penyertaan modal dari dana desa. Sampai saat ini, desa yang telah membangun bank sampah disebut mengeluarkan modal paling sedikit Rp50 juta. “Itu yang bagus dari desa sekarang semua bergerak. Karena dari bank sampah itu mereka dapat sumber daya. Tinggal kumpulkan sampah, bisa jadi uang,” ujar Madani.

Melalui mekanisme tersebut, upaya mewujudkan Zero Waste disebut bisa jauh lebih cepat dari apa yang diupayakan oleh pemerintah provinsi.


Dicontohkan Madani sepanjang 2019 pihaknya hanya mampu mengintervensi 74 komunitas atau bank sampah. “Tahun depan ada (tambahan) 26 unit untuk memenuhi kekurangan yang kemarin untuk di Sumbawa,” ujarnya. Untuk itu, LHK NTB menyiapkan program pendampingan untuk kampanye dan pendidikan bank sampah yang telah dibentuk di desa-desa tersebut.

Sebelumnya Pemprov NTB juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp31,40 miliar untuk program Zero Waste. Secara garis besar alokasi anggaran tersebut akan digunakan untuk pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dan pengembangan permukiman. Kemudian peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan kerjasama pemerintahan, serta peningkatan partisipasi masyarakat.

Berdasarkan data Dinas LHK NTB, sekitar 80 persen sampah masih dibuang sembarangan. Sampah yang dibuang sembarangan volumenya 2.695,63 ton tiap hari di seluruh NTB. Dengan rincian di Lombok Barat 409 ton, Lombok Utara sebesar 128,15 ton, Lombok Tengah 627,67 ton, Lombok Timur 786,26 ton, Sumbawa 189,64 ton, Dompu dan Bima masing-masing 124,67 ton dan 286,38 ton. Kemudian Kota Mataram hanya 15,59 ton, Sumbawa Barat 60,44 ton dan Kota Bima 67,83 ton.

Produksi sampah masing-masing kabupaten/kota setiap hari di NTB cukup tinggi. Kota Mataram produksi sampahnya sebesar 314,3 ton, Lombok Barat 469,56 ton, Lombok Utara 149,15 ton. Kemudian Lombok Tengah 645,73 ton, Lombok Timur 801,74 ton, Sumbawa Barat 92,39 ton, Sumbawa 311,85 ton, Dompu 164,27 ton, Bima 325,94 ton dan Kota Bima 113,83 ton.


Dari produksi sampah sebesar itu, sampah yang diangkut ke TPA di Kota Mataram sebanyak 283 ton tiap hari. Kemudian Lombok Barat 60 ton, Lombok Utara 21 ton, Lombok Tengah 12,25 ton, Lombok Timur 15,4 ton, Sumbawa Barat 28,7 ton, Sumbawa 115,97 ton, Dompu 39,6 ton, Bima 20 ton dan Kota Bima 46 ton. (bay)

No Comments

Leave a Reply