Mataram (globalfmlombok.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di era kepemimpinan Presiden H. Prabowo Subianto, disambut antusias siswa-siswi di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Proses pemilihan bahan makanan, memasak, serta penyajian dijaga standar kesehatannya. Menu makanan yang disajikan harus steril. Program baik ini sebagai upaya pemerintah merawat gizi anak bangsa.
Fadheela, siswi SDN 50 Cakranegara, Kota Mataram, merasa antusias menerima program makan bergizi gratis dari pemerintah. Menu makanannya sangat lengkap dan variatif. “Senang dong. Makanannya enak dan setiap hari berbeda-beda menunya,” jawabnya sambil tersenyum.
Dela sapaan akrab siswi yang akan berulang tahun pada 18 Oktober ini, terkadang iseng memesan menu makanan wester food. Salah satunya burger, sandwich dan lain sebagainya. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memenuhi permintaan siswa. “Pokoknya seru. Kita request sandwich sama burger dikasih. Sengaja biar tidak bosen,” jawabnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf menjelaskan, pemerintah memberikan program makan bergizi gratis sebagai upaya pemenuhan gizi anak-anak. Siswa-siswi merasa senang diberikan makanan gratis setiap hari, terutama anak-anak yang tidak mampu secara finansial. “Saya keliling ke sekolah dan disambut baik oleh anak-anak,” jelasnya.
Orang tua tidak perlu khawatir dengan menu makanan yang dibagikan kepada anak-anak. Standar gizinya dijaga dan diawasi langsung oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan. Dinas Kesehatan rutin mengecek ke dapur MBG, guna memastikan tidak ada bakteri yang terkontaminasi pada makanan maupun alat memasak. “Standar gizinya sudah diatur,” katanya.
Program MBG tidak hanya diberikan kepada siswa-siswi, melainkan ke peserta didik. Ia menyebutkan, sejumlah 40.593 siswa dari 120 sekolah di Kota Mataram, telah merasakan program pemerintah pusat tersebut.
Yusuf mengharapkan, program MBG berjalan dengan baik, gizi diberikan dapat membantu meningkatkan kecerdasan siswa. Selain itu, orang tua tidak perlu khawatir informasi keracunan MBG di daerah lain, karena proses pengawasan dilakukan secara ketat melalui pemeriksaan laboratorium. (cem/*)