Giri Menang (globalfmlombok.com) – Balita bernama Bayu Aji Pamungkas berusia 1 tahun lebih asal Dusun Tempos Kelembut, Desa Tempos Kecamatan Gerung, Lombok Barat menderita penyakit Tumor. Keluarga balita malang ini berasal dari keluarga tak mampu, dan telah dibantu oleh Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Mulai dari pengobatan hingga orang tuanya mendapatkan Bantuan Sosial PKH dan bantuan lain dari pihak Desa.
Kepala Desa (Kades) Tempos, Sudirman, S.H., M.M., menerangkan, bahwa balita Bayu telah dibawa dan ditangani ke rumah sakit. “Kejadian (sakitnya kambuh) baru tadi malam, dan begitu dapat informasi dia dibawa ke rumah sakit, kami langsung sigap jenguk ke rumah sakit,” terangnya, Rabu (27/8/2025).
Bahkan, kata dia, sebelum balita ini menderita sakit, pihaknya telah membantu penanganan. Baik dari bantuan program pusat maupun Pemdes sendiri.
“Dia dapat bantuan program PKH sembako, kalau kami dari kegiatan sosial pasti kita bantu. Kebetulan juga pada waktu khitanan kami support biaya,” terangnya meluruskan isu yang beredar di media sosial soal perhatian Pemdes terhdap balita ini dan keluarganya.
Bapak dari Balita ini, warga pendatang dari Jawa, tetapi sudah tercatat sebagai warga desa setempat. Sedangkan istrinya, merupakan warga asli desa itu.
Hal senada disampaikan Kepala Dusun Tempos Kelembut Adnan, bahwa pihaknya telah berupaya membantu menangani Bayu, anak keempat dari pasangan Harjo dan Ida Yani. Bahkan sejak lahir, ia ikut mendampingi saat warganya itu melahirkan di RS Kota Mataram, karena ibu Balita ini saat penanganan bersalinnya di rujuk dari RS Gerung ke RS Kota Mataram. “Memang (mengidap sakit) sejak lahirnya sudah seperti itu,” tutur Adnan.
Sejak lahir, Bayu pun sering dibawa ke posyandu. Orang tuanya juga diminta menjalani kontrol oleh pihak rumah sakit. Namun kemungkinan karena kondisi ekonomi, beberapa hari balita ini berhenti kontrol. Kendati dibantu oleh pihaknya namun tidak seberapa untuk membantu kebutuhan berobat Balita ini. Di satu sisi, satu KK warganya itu menanggung lima anggota keluarga. Di samping pihak orang tua juga dinilai sedikit lalai mengontrol anaknya ke rumah sakit.
Sehingga akibat beberapa hari tidak kontrol, balita ini tiba-tiba kambuh sakit.
“Kambuhnya hanya dua malam, padahal saya sempat ke rumah beliau (orang tua Bayu), tapi tidak ada cerita bahwa anaknya kambuh,” ujarnya. Hingga ia mengaku kaget melihat medsos, bahwa kondisi balita tersebut kambuh. “Itu seperti saya serasa ditembak bom (kaget), kok kemarin saya dari sana ndak apa-apa,” imbuhnya. Sehingga begitu tahu, ia bersama Kades pun langsung ke RS Gerung menjenguk balita Bayu.
Rumah orang tua balita ini sendiri dibantu melalui program Rumah Tak Layak Huni. Namun, itu bukan miliknya. Mereka masih numpang di rumah keluarga. Orang tua balita ini sendiri bekerja memperbaiki alat elektronik, mesin seperti kipas angin, magicom dan lainnya. Selain itu bapak dari balita ini kerja serabutan. Sedangkan ibunya pembawaan kurang normal dari lahir. Keluarga balita Bayu mendapatkan bantuan PKH, sembako, dan BPJS. (her)