Mataram (globalfmlombok.com) — Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan Jalan Bypass, tepatnya di perbatasan Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram dengan Kabupaten Lombok Barat, kerap padam. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram mengakui gangguan tersebut disebabkan oleh tegangan listrik yang rendah, diperparah dengan kondisi cuaca hujan dalam beberapa hari terakhir.
Pantauan Suara NTB pada Sabtu (25/10/2025) sekitar pukul 20.40 Wita menunjukkan, deretan PJU di sepanjang ruas jalan dari Monumen Metro Mataram hingga kawasan Monumen Tembolak tampak padam. Kondisi itu membuat area sekitar menjadi gelap gulita. Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di lokasi terpaksa menggunakan penerangan tambahan agar lapak mereka tetap terlihat oleh pembeli.
Salah seorang pedagang, Risma, mengaku padamnya lampu jalan di kawasan tersebut sudah sering terjadi. “Kadang-kadang lampunya mati lama, tapi besoknya nyala lagi. Intinya sering seperti ini,” ujarnya.
Menurut Risma, padamnya PJU terutama di jalur masuk Mataram–Gerung, khususnya di sekitar Tembolak, membuat para pedagang merasa khawatir. Selain mengurangi kenyamanan, kondisi gelap juga berdampak pada berkurangnya jumlah pembeli di malam hari.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin, membenarkan bahwa gangguan penerangan di kawasan Bypass disebabkan oleh tegangan listrik yang tidak stabil.
“Penyebab utama karena tegangan rendah, sehingga daya tidak stabil. Ditambah lagi faktor cuaca hujan yang memicu padamnya lampu di beberapa titik,” jelasnya, Minggu (26/10).
Zulkarwin menambahkan, Dishub telah melakukan survei langsung ke lapangan dan menemukan pola gangguan yang serupa di sejumlah titik lainnya. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan teknisi dari PLN untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian daya.
Lebih lanjut, Dishub berencana menggandeng akademisi dari Universitas Mataram (Unram), khususnya dari Fakultas Teknik Elektro, untuk melakukan kajian teknis terhadap sistem PJU di Kota Mataram. Kajian tersebut diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan blueprint sistem PJU yang lebih efektif, efisien, dan modern.
“Kami ingin ada pembenahan menyeluruh berbasis hasil kajian akademik. Saat ini data PJU sudah terintegrasi dalam aplikasi layanan dan pengaduan jalan raya, termasuk titik lokasi dan koordinat lampu,” kata Zulkarwin.
Dengan langkah tersebut, Pemerintah Kota Mataram menargetkan sistem penerangan jalan ke depan dapat lebih handal dan minim gangguan, terutama di jalur-jalur utama yang menjadi akses penting antarwilayah. (pan)


