BerandaBerandaSiswa di Mataram Diduga Terjerat Seks Bebas

Siswa di Mataram Diduga Terjerat Seks Bebas

Mataram (globalfmlombok.com) – Orang tua perlu mengontrol pergaulan anak mereka. Pasalnya, siswa di Mataram diduga mulai terjerat seks bebas.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Mataram, Joko Jumadi ditemui pada, Jumat, 26 September 2025 menjelaskan, tren kasus kekerasaan seksual mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Data sampai bulan Januari-September saja tercatat mencapai 40 kasus. Hal ini terjadi karena kesadaran masyarakat untuk melapor dan masifnya sosialisasi serta pemanfaatan kontak pengaduan oleh masyarakat. “Kalau data 2024 saya tidak hafal secara pasti, tetapi setiap tahun tren kekerasaan anak selalu meningkat,” terangnya.

Kasus kekerasaan seksual menempati posisi atas dibandingkan kasus lainnya. Fenomena ini diduga terjadi akibat anak terjerat seks bebas. Seks bebas menjangkit siswa SMP dan SMA. Hal ini dimulai dari pacaran kemudian terjadi kekerasaan seksual. “Banyak anak SMP dan SMA hamil karena kelolosan berhubungan seks. Kasus sebelumnya juga ada anak SD,” katanya.

Fenomena lain muncul adalah kasus penyuka sesama jenis. Joko sejak awal menyampaikan kasus ini menjadi tren jika tidak diantisipasi akan jadi bom waktu.

Pencegahan seks bebas terutama penyuka sesama jenis perlu ditracking secara maksimalkan. Kasus anak SMA ditangani memiliki kelainan seksual. Setelah ditelusuri ternyata orang tuanya mengalami hal yang sama. “Kita harus rehab anak dan orang tuanya,” kata Joko.

Persoalan kata dia, Pemkot Mataram tidak memiliki  tempat rehab untuk korban kekerasaan seksual. Penanganannya di dilakukan di rumah sakit atau Dinas Sosial. Menurutnya, tempat rehabilitasi korban kekerasaan seksuai ini sangat penting, karena LPA kewalahan menangani.

Mitigasi perlu dilakukan bukan saja sekedar parenting melainkan pengawasan ketat oleh orang tua. Dampak seks bebas justru memicu meningkatnya perkawinan anak.

Dosen Fakultas Hukum Unram menambahkan, kelemahan dalam sistem pendataan adalah tidak ada satu data kasus kekerasaan di Kota Mataram. Data yang dikeluarkan instansi pemerintah, kepolisian, dan LPA pasti akan berbeda-beda. “Oleh karena itu, penting satu data ini supaya memudahkan proses identifikasi dan penanganan korban,” demikian kata dia. (cem)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -


16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI