BerandaBerandaWarga Mataram Masih Bingung soal Isu Beras Oplosan, Pemkot Tegaskan Belum Ada...

Warga Mataram Masih Bingung soal Isu Beras Oplosan, Pemkot Tegaskan Belum Ada Temuan

Mataram (globalfmlombok.com)

Isu beras oplosan yang belakangan mencuat secara nasional kembali membuat sebagian warga Kota Mataram merasa waswas. Padahal sebelumnya, mereka sempat merasa lega setelah Dinas Perdagangan Kota Mataram menyatakan bahwa beras premium yang beredar di kota ini dinyatakan aman.

Salah seorang warga Mataram, Citra, mengaku sempat panik saat mendengar kabar bahwa salah satu merek beras yang dikonsumsinya termasuk dalam daftar merek yang diduga oplosan.

“Awalnya saya cukup takut dan resah, karena memang saya mengonsumsi salah satu merek yang dirilis kementerian sebagai dugaan beras oplosan. Dan sampai terakhir, minggu kemarin pas saya ke salah satu ritel buat belanja, masih saya liat stoknya ada,” ungkapnya, Selasa, 22 Juli 2025.

Namun, kekhawatirannya sempat mereda setelah mengikuti pemberitaan di media lokal yang menyebut bahwa Kota Mataram masih dalam kondisi aman dari peredaran beras oplosan.

“Saya kembali tenang sebenernya pas liat pemberitaan bahwa di Kota Mataram aman, ga ada indikasi beras premium oplosan,” tambahnya.

Meski demikian, kebingungan Citra kembali muncul setelah isu ini mendapat perhatian langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto, yang meminta Jaksa Agung dan Kapolri untuk mengusut tuntas kasus ini karena dianggap sebagai bentuk penipuan terhadap masyarakat.

“Bukan apa-apa, kami sebagai masyarakat jadi bingung. Kami juga mau mengonsumsi yang aman. Tapi kalau di Mataram sejauh ini katanya aman, ya syukur kalau begitu,” pungkasnya.

Menanggapi keresahan warga, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Mataram, Miftahurrahman, menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan indikasi adanya beras oplosan di Kota Mataram. Pernyataan ini merujuk pada laporan dari Satgas Pangan Kota Mataram yang telah melakukan pengecekan di sejumlah titik distribusi.

“Satgas Pangan, khususnya untuk wilayah Mataram, sudah melakukan pengecekan terhadap ritel-ritel modern dan beberapa tempat lainnya. Hasilnya, tidak ditemukan adanya beras oplosan di sini,” jelasnya, Selasa, 22 Juli 2025.

Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan informasi dari Satgas Pangan—yang melibatkan Polresta Mataram—belum ada temuan peredaran beras oplosan di wilayah NTB, termasuk Kota Mataram.

“Kalau yang beras oplosan, sampai saat ini informasinya dari Satgas Pangan yang melibatkan Polres, belum terjadi di NTB, termasuk Mataram. Untuk merek-merek beras yang diduga oplosan itu, sampai sekarang tidak ditemukan peredarannya di NTB,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Mataram, TGH. Mujiburrahman, juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak ragu melapor jika menemukan dugaan beras oplosan yang beredar.

 “Untuk masyarakat yang menenggarai atau menduga ada beras oplosan yang beredar di Kota Mataram, agar segera melaporkan ke pemerintah,” imbaunya, Selasa, 22 Juli 2025.

Ia menegaskan bahwa hingga kini belum ditemukan kasus beras oplosan di Mataram. Namun, pengawasan tetap diperketat oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mencegah kemungkinan penyimpangan.

“TPID tetap untuk mengantisipasi. Sekarang belum terjadi, tapi terus kita monitor dan awasi supaya tidak terjadi beras oplosan di Kota Mataram,” tutupnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto, mengecam munculnya kasus beras oplosan yang belakangan mencuat dengan modus mengemas beras biasa seolah-olah sebagai beras premium. Ia memerintahkan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas kasus tersebut karena dinilai sebagai bentuk penipuan terhadap masyarakat.

Menurut Prabowo, praktik pengoplosan beras ini telah menyebabkan kerugian masyarakat hingga mencapai Rp 100 triliun setiap tahunnya, berdasarkan laporan yang ia terima. Ia juga membandingkan keuntungan besar yang diperoleh oknum pengoplos dengan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia saat ini, yang dinilainya masih membutuhkan keadilan dan perlindungan dari praktik curang semacam itu. (hir)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -
16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI