Tanjung (Global FM Lombok)- Sebanyak 8.919 kepala keluarga atau lebih dari 23 ribu jiwa warga di Kabupaten Lombok Utara (KLU) terdampak gempabumi yang melanda Lombok, Minggu (29/7) lalu. Di daerah ini, lokasi pengungsian utama berada di tiga titik yaitu di Desa Sambik Elen, Batu Gerantung dan Karang Bajo. Jumlah pengungsi di tiga lokasi ini sebanyak 2.478 orang. Selain tiga lokasi pengungsian utama ini, banyak warga yang mendirikan tenda-tenda sendiri sebagai tempat menginap yang tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Sekretaris Daerah (Sekda) KLU H Suardi kepada Global FM Lombok di Kantor Camat Bayan, Selasa (31/7) mengatakan, warga yang terdampak gempa sangat membutuhkan tenda atau terpal serta selimut karena mereka masih tidur di ruang terbuka. Kebutuhan mendesak tersebut sudah didistribusikan di sejumlah titik lokasi di sekitar wilayah Lombok Utara, terutama di Kecamatan Bayan yang secara geografis cukup dekat dengan pusat gempa.
Sekda mengatakan, yang paling utama ditangani saat ini adalah keselamatan jiwa. Korban luka-luka diberikan perawatan intensif, sementara warga yang selamat di sediakan penampungan. Pendistribusian logistik juga sudah mulai berlangsung sejak Minggu siang baik berupa sembako, makanan jadi maupun obat-obatan.
Yang tak kalah penting yaitu adanya aparat kepolisian yang melakukan patroli di sejumlah kampung dan desa untuk menghindari aksi kriminalitas. Karena rumah-rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya berpotensi menjadi sasaran aksi pencurian.
Hingga saat ini kata Sekda, pihaknya masih melakukan pendataan lebih lanjut terkait dengan rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa, serta jumlah korban luka-luka yang membutuhkan pertolongan. Data sementara menunjukkan, rumah dan tempat ibadah yang rusak khusus di Lombok Utara sebanyak 1.146 unit. Adapun jumlah warga di KLU yang meninggal dunia akibat gempa ini sebanyak 5 orang dan yang luka-luka sebanyak 78 orang.(ris)-
No Comments