Mataram (globalfmlombok.com) – Meninggalnya anggota Intel Polsek Sekotong, Brigadir Esco Faska Rely masih menjadi misteri. Meskipun saat ini pihak kepolisian telah menetapkan istri Brigadir Esco, Briptu R sebagai tersangka.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda NTB, Kombes Pol Mohammad Kholid saat ditemui media, Senin (22/9/2025) mengatakan saat ini pihaknya tengah mendalami adanya tersangka lain dalam kasus ini.
“Sementara masih didalami penyidik semua, potensi terduga pelaku lainnya,” ucap Kholid ketika ditanya, kapan polisi akan memberikan pernyataan resmi terkait kasus kematian bintara tingkat tiga itu.
Kholid masih tidak mau membeberkan motif dan pasal yang disangkakan kepada tersangka Briptu R. Dia juga tak menanggapi banyak ketika ditanya apakah kasus ini mengarah ke dugaan pembunuhan berencana atau tidak. “Ya, nanti ya,” balasnya singkat.
Kabid Humas Polda NTB itu menyebut akan memberikan pernyataan resmi setelah polisi rampung dalam urusan penetapan tersangka lainnya.
“Nanti, kami masih mendalami adanya dugaan tersangka lainnya,” tandasnya.
Dia menegaskan akan selalu memberikan informasi perkembangan terbaru dari kasus ini.
Telah Periksa Lebih dari 50 Orang Saksi
Informasi terakhir dari pihak kepolisian sebelum penetapan tersangka, mereka telah memeriksa lebih dari 50 orang saksi dalam kasus ini.
Polisi juga telah menerima hasil dari Lab Forensik terkait barang bukti berupa bercak darah yang ditemukan di rumah korban. Mereka juga telah menganalisis hasil ekstrak dari handphone korban dan istrinya (tersangka).
Kronologi Penemuan Mayat Brigadir Esco
Sebelumnya, jenazah Brigadir Esco ditemukan di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat (Lobar) di bawah perbukitan daerah setempat, pada Minggu (24/8/2025) siang.
Jenazah korban membengkak dan mulai membusuk mengeluarkan bau tak sedap, sehingga dikerubungi lalat. Bagian lehernya terikat tali.
Informasi penemuan pertama kali dilaporkan oleh Kepala Dusun Nyiur Lembang. Dari keterangan saksi bernama Amaq Siun (50), warga setempat, penemuan jenazah berawal saat ia mencari ayamnya yang hilang di bukit belakang rumah.
Saat pencarian, sekitar pukul 11.30 Wita, saksi menemukan sosok pria dalam posisi terlentang di bawah pohon. Kondisi korban sudah tidak bernyawa, dengan leher terikat tali, wajah rusak, serta tubuh membengkak.
Belakangan terungkap, Brigadir Esco merupakan anggota polisi yang bertugas di Polsek Sekotong, Lombok Barat. Hal itu diperkuat dengan sejumlah barang bukti berupa pakaian, ponsel, jam tangan, dan kunci sepeda motor yang ditemukan di saku celana korban. (mit)