BerandaBerandaMenteri PUPR Tinjau Bendungan Tanju, Dalami Penyebab Belum Dimanfaatkan untuk Irigasi

Menteri PUPR Tinjau Bendungan Tanju, Dalami Penyebab Belum Dimanfaatkan untuk Irigasi

Dompu (globalfmlombok.com) – Daerah Irigasi (DI) Rababaka Kompleks yang dibangun pemerintah di Kabupaten Dompu dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 30 Juli 2018 hingga saat ini belum berfungsi. Proyek yang menghabiskan anggaran sekitar Rp1 triliun ini, dirancang akan memperluas pengairan sawah irigasi hingga 2.250 ha.

Belum beroperasinya DI Rababaka Kompleks untuk perluasan pengairan sawah irigasi seperti direncanakan, membuat mega proyek ini mendapat sorotan. Terlebih target pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, memperkuat ketahanan pangan dengan komoditi pertanian.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Dody Hanggodo secara khusus meninjau langsung Bendungan Tanju di Kecamatan Manggelewa, Minggu, 21 September 2025 siang. Kahadirannya, bahkan luput dari perhatian pejabat pemerintah daerah Kabupaten Dompu. Ia langsung meninjau saluran di Desa Tanju Kecamatan Manggelewa dan melakukan dialog bersama kepala desa setempat serta Masyarakat petaninya.

Usai meninjau saluran irigasi, Mentri yang didampingi Sekretaris Jenderal Kementrian PU RI juga berkesempatan meninjau langsung Bendungan Tanju. Bendungan yang memiliki luas genangan 325,2 Ha dengan kapasitas air hingga 17,86 juta meter kubik yang dibangun sejak 2015.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dompu, Aris Ansary, ST, MT yang dikonfirmasi mengakui kehadiran Mentri PU untuk meninjau bendungan Tanju. Tapi kehadiran Mentri tersebut tidak ingin melibatkan jajaran pemerintah daerah. “Beliau hadir tidak ingin melibatkan pemerintah daerah, sehingga kehadirannya tidak banyak diketahui pejabat daerah,” kata Aris.

Kepala Desa Tanju Kecamatan Manggelewa, Buyung sempat berdialog dan mendampingi Mentri PU saat meninjau saluran irigasi bendungan Tanju. Dikatakannya, kehadiran Mentri untuk mengecek langsung penyebab bendungan Tanju belum dioperasionalkan hingga saat ini. “Pak Mentri hadir ingin mendengar dan melihat langsung bendungan yang diresmikan sejak 2018, tapi belum bisa difungsikan sampai sekarang,” katanya.

Buyung mengatakan, Mentri PU berjanji akan kembali turun ke Bendungan Tanju bersama Gubernur dan Bupati beserta tim ahli yang akan menelusuri penyebabnya secara teknis. Langkah itu dilakukan agar bendungan yang menghabiskan anggaran besar dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat ini bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Mentri PU juga menyoroti sedimen pada saluran dan bendungan. Hal ini juga menjadi perhatian Mentri PU, sehingga akan dibahas lebih lanjut bersama Gubernur dan Bupati. Namun ia mengingatkan kepada warga agar tidak melakukan perambahan hutan di sekitar area saluran yang menyebabkan sedimen memenuhi bendungan maupun saluran. “Tadi pak Mentri juga menyoroti masalah sedimen pada saluran irigasi,” kata Buyung.

Bendungan Tanju merupakan bagian dari Daerah Irigasi (DI) Rababaka Kompleks. DI ini dirancang untuk mengalihkan air yang berlebih saat musim hujan dari Sungai Baka di Kecamatan Woja ke Bendungan Tanju di Desa Tanju Kecamatan Manggelewa dan ke Bendungan Mila Kecamatan Woja.

Bendungan Tanju yang dibangun di Sungai Tanju dengan merelokasi pemukiman warga setempat memiliki potensi lahan untuk dijadikan sawah irigasi, tapi kekurangan air. Sehingga dibangun bendung pengalih dan saluran interbasin dengan 2 terowongan. Yaitu terowongan Mila sepanjang 662,7 meter dan terowongan Tanju sepanjang 1.696,69 meter.

Bendungan Mila berfungsi sebagai penyuplai air untuk bendung Rababaka di Desa Rababaka Kecamatan Woja saat kekurangan air pada musim kemarau. Bendungan Mila memiliki daya tampung hingga 6,57 juta meter kubik dengan genangan 84,52 ha. Dari bendung Rababaka akan mengairi sawah irigasi seluas 1.689 ha. Sementara Bendungan Tanju akan mengairi sawah irigasi yang ada di Kecamatan Manggelewa hingga Kecamatan Kempo dengan potensi sawah seluas 2.250 ha.

Pada Bendungan Tanju, juga dirancang bisa menyuplai air bersih dengan kapasitas 50 liter per detik. Sementara bendungan Mila memiliki kapasitas air bersih hingga 100 liter per detik untuk kebutuhan Masyarakat. (ula)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -


16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI