Mataram (globalfmlombok.com)
Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mulai bergerak cepat menanggapi dampak kerusakan infrastruktur pascabanjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah. Salah satu fokus utama adalah perbaikan tiga jembatan yang rusak berat dan dinilai sangat urgent untuk segera ditangani.
Tiga jembatan yang dimaksud berada di Lingkungan Karang Kemong, Pandan Salas, dan Perumahan Mahkota, Bertais. Ketiganya merupakan akses vital penghubung antarkawasan yang lumpuh akibat terjangan banjir beberapa waktu lalu.
“Kita targetkan perbaikan tiga jembatan yang putus dulu. Misalnya di Karang Kemong, Pandan Salas, dan Mahkota, Bertais,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning, saat dikonfirmasi, Jumat, 18 Juli 2025.
Dua dari tiga jembatan tersebut, yakni di Karang Kemong dan Mahkota, telah dianggarkan masing-masing sebesar Rp 2,5 miliar, atau total Rp 5 miliar. Sementara jembatan di Pandan Salas masih dalam tahap perencanaan dan penentuan desain.
“Pandan Salas ini memang sedikit kompleks. Secara fisik jembatannya kecil, tapi bentangannya cukup lebar. Apalagi alur sungainya juga melebar. Jadi kami masih terus menghitung dan mencari desain yang paling cocok,” jelasnya.
Jembatan di Pandan Salas menjadi salah satu akses penting menuju area pemakaman. Kondisi jembatan yang putus menyebabkan masyarakat dari arah utara harus memutar cukup jauh melewati Selagalas atau Majeluk untuk bisa sampai ke selatan.
“Kalau dari utara mau ke kuburan, jadi harus mutar jauh. Tidak bisa langsung karena jembatan putus,” tambahnya.
Lale memastikan, proses perbaikan akan diupayakan berjalan tahun ini. “Rencananya tahun ini kita kerjakan. Kita ingin masyarakat bisa segera kembali beraktivitas normal,” tuturnya.
Selain jembatan, hasil asesmen Dinas PUPR juga mencatat kerusakan signifikan di sejumlah rumah warga. Titik-titik terdampak paling parah antara lain BTN Sweta, Karang Jero, Pamotan, Kebon Duren, Karang Kemong, belakang Pasar Karang Sukun, hingga Kekalik, Sekarbela.
Di atas bantaran sungai, terdapat 14 rumah rusak di Kecamatan Sandubaya dan 2 rumah di Kekalik Jaya. Tak hanya itu, sejumlah fasilitas dan bangunan warga seperti warung, bengkel, serta pagar dan tembok rumah juga rusak parah diterjang banjir.
“Di Sandubaya ada satu warung, satu bengkel, dan 44 pagar rumah warga rusak. Sementara di Cakranegara Barat, kami temukan 13 tembok rumah rusak dan satu kamar mandi warga ikut terdampak,” paparnya.
Di Kekalik Jaya, terdapat enam pagar rusak, sedangkan di Karang Pule, satu lokasi talud dan satu pagar rumah warga juga mengalami kerusakan.
Pemkot Mataram kini tengah memetakan seluruh kerusakan dan memprioritaskan upaya pemulihan, terutama pada infrastruktur publik yang menjadi urat nadi aktivitas masyarakat. Perbaikan jembatan, rumah, dan fasilitas umum lainnya diharapkan bisa segera terealisasi agar warga kembali merasa aman dan nyaman.(hir)