Mataram (globalfmlombok.com)
Perum Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) memperluas akses distribusi beras murah melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan membuka penjualan langsung di 16 titik gudang Bulog yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di NTB.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTB, Sri Muniati, mengatakan bahwa penjualan langsung dari gudang ini telah dimulai sejak 18 Juli 2025 dan akan berlangsung hingga akhir tahun, setiap hari kerja mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA.
“Setelah menggandeng para pengecer di pasar-pasar rakyat, kini kami juga menjual langsung dari gudang Bulog agar masyarakat lebih mudah memperoleh beras SPHP,” ujar Sri Muniati, Sabtu, 19 Juli 2025.
Untuk memastikan pemerataan distribusi dan menjaga ketepatan sasaran, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional membatasi pembelian maksimal dua karung atau 10 kilogram per orang dalam satu kali transaksi. Masyarakat diperbolehkan membeli kembali setelah kebutuhan sebelumnya habis.
Harga beras SPHP yang dijual di gudang Bulog tetap mengacu pada harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp12.500 per kilogram. Setiap kemasan 5 kilogram dijual seharga Rp60.000.
“Harga ini kami sesuaikan dengan mitra pengecer Bulog untuk menjaga kestabilan harga di pasaran dan mencegah disparitas,” tambahnya.
Sri Muniati menegaskan, penjualan langsung ini merupakan bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta antisipasi terhadap potensi kelangkaan dan gejolak harga menjelang akhir tahun.
Bulog NTB juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta dinas terkait untuk memastikan distribusi SPHP menyasar pasar-pasar pencatatan BPS, pasar rakyat, koperasi desa, kios pangan binaan Pemda, hingga kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Kami berkomitmen memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau sebagai bagian dari menjaga ketahanan pangan di NTB,” tutup Sri Muniati. (bul)