Pembangunan Sirkuit Sudah 40 Persen, Atasi Kekurangan Tanah, FABA Jadi Alternatif

Global FM
28 May 2023 21:16
4 minutes reading
PEMBERSIHAN – Proses pembersihan di eks Bandara Selaparang yang menjadi lokasi MXGP Lombok, Jumat (26/5). Tampak anggota Polri sedang mengangkut ilalang yang sudah dipotong dan dikumpulkan di tempat yang telah ditentukan. (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) -Proses pembuatan Sirkuit MXGP di eks Bandara Selaparang terus dikebut. Pemerintah daerah dan pihak penyelenggara menargetkan, sirkuit ini bisa tuntas tanggal 25 Juni mendatang. Begitu juga pembangunan Sirkuit MXGP Samota di Kabupaten Sumbawa dalam proses pemeliharaan dan melengkapi beberapa fasilitas yang sebelumnya tidak ada.

‘’Saya barusan pulang dari sirkuit tadi (kemarin–red) pagi. Semua pekerjaan on schedul dan dilaksanakan selama seminggu. Master Track MXGP Mr. Greg sudah ada di sana dan langsung mengerjakannya. Kalau saya hitung progresnya sudah mencapai sekitar 40 persen. Pembangunannya sudah hampir separuh dan selama ini belum ada kendala,’’ ujar Koordinator MXGP Indonesia Ir. H. Ridwan Syah, M.M., M.Sc., MTP., pada wartawan di Kantor Gubernur NTB, Jumat (26/5).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB ini menyebut, sekarang ini yang sedang dikerjakan masih pekerjaan tanah. Untuk itu, pihaknya memperkirakan sekitar tanggal 25 Juni 2023, pembangunan sirkuit akan bisa selesai.  

Meski demikian, ungkapnya, pembuatan sirkuit di eks Bandara Selaparang selama ini berasal dari lahan yang ada di eks bandara. Namun, penggunaan tanah di eks bandara ini dinilai masih kurang, sehingga harus mendatangkan tanah dari luar bandara. Menurutnya, msalah satu alternatif yang akan dipergunakan adalah menggunakan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) (abu bekas pembakaran batubara).

‘’Menurut pengakuan PLN, FABA ini banyak yang tidak  dimanfaatkan. FABA ini sebagai campuran tanah yang akan dipergunakan dalam membuat sirkuit. Ini juga untuk menutupi kekurangan material tanah yang akan dipakai untuk pembuatan sirkuit. Nantinya FABA ini akan diangkut dari PLTU Jeranjang. Namun, kita masih melihat FABA ini, jangan-jangan begitu kena air langsung keras seperti semen,’’ ungkapnya.

Mengenai kebutuhan tanah dalam membuat sirkuit di eks bandara, sekitar 20 ribu kubik. Sementara yang sudah digali sudah 12.000 kubik. ‘’Sisanya mungkin akan membawa tanah dari luar. Menurut persyaratan teknisnya masuk. Mungkin nanti ada treatment-nya seperti apa,’’ tambahnya.

Namun, kebutuhan FABA atau material dari luar ini, ujarnya tidak banyak. Dalam hal ini, pihaknya berusaha membuat sirkuit ini benar-benar membuat nyaman dan jaminan keselamatan bagi para pembalap dan penonton. ‘’Itu yang selalu ditekankan oleh Infront dan Master Track-nya,’’ tegasnya.

Kedua, tambah mantan Kepala Bappeda NTB ini, selain menyiapkan sirkuit, Gubernur NTB, bersama Walikota Mataram, Forkopimda sudah sepakat mendukung pelaksanaan MXGP di eks bandara. Termasuk menggerakkan Pemkot Mataram untuk UMKM-nya.

‘’Jadi sudah dua kali, kami dari OPD provinsi bersama TNI/Polri mencoba menyiapkan lokasi yang ada di sana dengan memotong rumput atau ilalang yang masih tumbuh di eks bandara supaya menjadi tempat yang nyaman dan  paralel,’’ terangnya.

Dari hasil kunjungan lapangan, diakuinya,  sudah selesai pembangunan tempat start-nya dan beberapa tikungan. Kalau tribun, pembuatannya seminggu sebelum pelaksanaan MXGP dan lebih banyak menggunakan properti dari Lombok. ‘’Karena semua sudah ada di sini. Nanti kekurangan pembuatan tribun bisa didatangkan dari Bali.  Semua sudah disiapkan. Mudah-mudahan tidak ada kendala,’’ harapnya.

Mengenai pemeliharaan Sirkuit MXGP Samota, Ridwan Syah mengaku,  dua hari lalu baru pulang dari Samota. Sirkuit Samota juga sedang dalam proses pemeliharaan. Menurutnya, pembuatan sirkuit di Samota ini relatif lebih mudah, karena pemeliharaan saja. Pihaknya mengharapkan bisa selesai dalam jangka waktu yang bersamaan antara Samota dan Selaparang.

Kalau di Sirkuit MXGP Samota ada fasilitas tambahan. Hal ini berdasarkan pengalaman pada event tahun lalu yang mesti dilengkapi, yakni pembutaan tribun new skybox yang lokasinya di bagian bawah sirkuit dekat garis finish

‘’Dari pengalaman tahun kemarin, ternyata lokasi itu cukup bagus. Begitu juga pembuatan kendaraan VIP itu dibangun di belakang. Penonton tidak perlu jalan lagi. Kalau yang lain-lain sih relatif masih tetap,’’ tambahnya.

Bersihkan Eks Bandara

Sementara pantauan Suara NTB di eks Bandara Selaparang, Jumat (26/5) pagi, ribuan ASN, anggota TNI/Polri bahu membahu membersihkan eks bandara. Sebelum memulai pembersihan dilakukan senam bersama dipimpin Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si. Setelah itu, mereka memotong ilalang atau tanaman liar di titik yang sudah ditentukan.

Sekda menjelaskan, tanggal 12 Mei 2023, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc., menandatangani MoU bersama manajemen PT. Angkasa Pura terkait pengelolaan eks bandara. Nantinya, Pemprov NTB akan menjadikan eks bandara ini sebagai epicentrum pertumbuhan ekonomi baru di NTB, khususnya di Kota Mataram.

Untuk itu, ujarnya, menjadi tugas bersama mengelola dan memelihara lahan 67 hektar ini, karena dalam waktu dekat pemanfaatan pertamanya sebagai tempat penyelenggaraan event internasional MXGP pada awal Juli mendatang.  “Kita akan kelola dan ramaikan dengan berbagai kegiatan sebagai tanda pertama kehadiran kita bersama ASN Pemprov dan Kota Mataram,” ujarnya.

Selain itu, Miq Gita mengajak untuk bekerja bersama-sama berpartisipasi untuk membantu panitia membersihkan lahan-lahan yang sudah dibagi. “Kita pastikan tempat ini menjadi tempat yang nyaman untuk perhelatan berbagai kegiatan,” harapnya. (ham)

No Comments

Leave a Reply