Mataram (globalfmlombok.com) – Okupansi hotel di NTB menjelang Natal dan Tahun Baru masih landai. Hingga saat ini, okupansi hotel baru mencapai 70 persen.
Meski okupansi masih melandai, kunjungan wisatawan ke NTB hingga dengan bulan Oktober 2025 tercatat tembus 2,09 juta jiwa. Jumlah itu mendekati target kunjungan wisatawan tahun ini, yaitu 2,3 juta kunjungan berdasarkan Rencana Pembangunan Daerah (RPD).
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia, optimis target 2,3 juta kunjungan wisatawan itu bisa tercapai sampai dengan akhir tahun 2025 nanti. Apalagi, mulai bulan Oktober sampai dengan akhir tahun nanti NTB mengalami high session karena adanya Natal dan Tahun Naru (Nataru).
“Biasanya kalau di industri pariwisata kalau sudah Nataru itu high session. Biasanya itu sudah titik maksimalnya,” ujarnya.
Menurutnya, belum maksimalnya tingkat hunian hotel dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya kondisi cuaca ekstrem di akhir tahun. Hal tersebut sejalan dengan adanya peringatan dini cuaca dari BMKG yang turut menjadi pertimbangan wisatawan dalam melakukan perjalanan.
Kendati demikian, sejumlah destinasi wisata menunjukkan tren positif. Kawasan Senggigi, Lombok Barat, dilaporkan memiliki tingkat okupansi yang cukup tinggi. “Yang di Senggigi bagus, informasinya bisa di angka 70 sampai 80 persen,” lanjutnya.
Dari sisi wisatawan, NTB mencatat pertumbuhan positif kunjungan wisatawan mancanegara. Dibandingkan Oktober tahun sebelumnya, kunjungan wisman pada Oktober 2025 meningkat sekitar 25 persen. Sementara secara kumulatif dari Januari hingga Oktober, pertumbuhannya mencapai 19,04 persen.
Ke depan, Pemprov NTB tidak hanya berfokus pada kuantitas kunjungan, tetapi juga kualitas wisata. Salah satu strateginya melalui penyelenggaraan berbagai event pariwisata yang melibatkan inisiator dari tingkat desa, kabupaten, hingga provinsi.
“Event ini kita dorong sebagai daya tarik. Jadi bukan soal ini punya pemprov, pemkab, atau pemdes, tapi bagaimana semuanya terharmonisasi,” tutupnya.
Pembukaan Rute Baru untuk Gaet Wisatawan
Pemprov NTB membuka sejumlah rute penerbangan baru, pembukaan rute ini selain untuk menghubungkan NTB dengan daerah lain. Tetapi juga untuk menggaet kunjungan wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Penerbangan yang dibuka dari dan menuju NTB. Baru-baru ini, rute Lombok-Malang-Lombok yang diresmikan pada 15 Desember 2025 kemarin. Selanjutnya, NTB juga akan membuka rute Lombok-Banyuwangi-Lombok.
Bulan lalu, NTB membuka dua rute penerbangan ke Nusa Tenggara Timur (NTT), menegaskan komitmen daerah menjadi HUB Indonesia Timur. Di antaranya yaitu Lombok-Tambolaka, dan Lombok-Waingapu.
Tahun depan, akan kembali membuka rute penerbangan domestik dan mancanegara. Seperti Lombok-Perth (Australia), Lombok-Darwin, dan Lombok-Bangkok. Pemprov juga berencana membuka rute baru ke Timur Tengah, Asia Tengah, hingga Eropa.
Di saat yang sama, jalur kapal cepat baru juga akan dibuka. Menghubungkan dua pulau gugusan Sunda Kecil, yaitu Bali dari Sanur ke Mandalika dan Senggigi. Begitupun dengan pengadaan seaplane yang akan menghubungkan Lombok dengan destinasi-destinasi wisata di pulau-pulau kecil se NTB. (era)


