Mataram (globalfmlombok.com) – Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, Rabu, 17 September 2025 kemarin melantik enam Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hasil seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama.
Mereka adalah Budi Herman yang menjabat sebagai Inspektur Inspektorat NTB. Samsudin sebagai Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kepala Dinas Perhubungan, Ervan Anwar.
Kemudian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Irnadi Kusuma. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Marga Sulkifli Rayes. Serta, Kepala Biro Hukum, Dr. Hubadi.
Apa saja program yang telah dipersiapkan oleh Kepala OPD baru ini?
Inspektur Inspektorat NTB , Budi Herman yang dikonfirmasi Suara NTB mengatakan, langkah pertama yang dilakukan sebagai pengawas internal Pemprov NTB adalah memperbaiki manajemen risiko di daerah. Selain itu, dia juga akan melakukan pendampingan menyeluruh kepada OPD sebagai quality insurance untuk pengawasan intern yang efektif dan efisien.
“Secara garis besarnya itu yang akan kita lakukan,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Penanaman Modan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Irnadi Kusuma mengatakan, amanah jabatan baru ini dinilai cukup menantang. Apalagi dengan Gubernur, Dr.H.Lalu Muhamad Iqbal yang telah menggelar karpet merah bagi investor.
Di samping itu, masih banyak hambatan-hambatan yang dihadapi Pemprov NTB dalam membentuk ekosistem investasi di NTB, misalnya pada persoalan izin dan sosial masyarakat.
‘’Kita coba untuk bisa mempertemukan antara potensi investasi. Kalaupun ada tantangan itu, di situlah kita coba. Tidak ada hal yang sulit kalau ada komunikasi, koordinasi, terutama dengan dinas teknis dan pemerintah kabupaten/kota,’’ katanya.
Begitupun dengan target Rp61 triliun yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada Pemprov NTB di tahun 2025, mantan Kabag Humas Setda NTB itu mengaku itu termasuk tantangan bagi dirinya. Oleh karena itu, dia berharap akan ada pemetaan investasi dan kolaborasi untuk bisa mencapai investasi Rp61 triliun.
Untuk itu, pihaknya akan mencoba membenahi sistem investasi di NTB. Seperti membentuk titik perizinan yang belum terdigitalisasi untuk dijadikan digital.
“Itu yang kita coba percepat. Misalnya di peternakan itu kan belum digital. Itu mungkin perlahan, paling tidak dengan cara itu mengurai yang saat ini menjadi kendala kita dalam mempermudah investasi,” terangnya.
Pihaknya juga akan melakukan jemput bola dengan mendatangi para investor mencari tahu apa kendala yang sedang mereka hadapi. ‘’Tidak mesti mereka yang datang. Kalau bisa kita yang mendatangi mereka,’’ pungkasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Samsudin mengatakan langkah pertama yang akan dilakukan adalah membenahi program-program dalam instansi tersebut. Dia akan melakukan pengecekan program mana saja yang akan menjadi prioritas.
“Kita cek dulu bagaimana masalah internalnya, baru kita cek bagaimana langkah-langkah strategisnya,” katanya. (era)