BerandaPemerintahanKota MataramMataram Masih Banyak Tantangan Menuju Kota Cerdas

Mataram Masih Banyak Tantangan Menuju Kota Cerdas

Mataram (globalfmlombok.com) – Program smart city tidak mudah diimplementasikan. Sebagai kota cerdas berbagai indikator harus dipenuhi. Kota Mataram masih memiliki banyak tantangan menjadi kota cerdas.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, Drs. I Nyoman Suandiasa menjelaskan, rapat koordinasi menghadirkan semua organisasi perangkat daerah sebagai pengampu pilar smart city. Program smart city memiliki berbagai pilar utama yakni, smart governance berkaitan tentang peningkatan efisiensi dan transparansi pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi. Misalnya, sistem perizinan online, pengelolaan data kependudukan, dan penerapan e-budgeting. Kedua, smart economy berupa peningkatan daya saing ekonomi melalui inovasi dan adopsi teknologi, seperti pengembangan ekonomi digital, dukungan untuk startup, dan promosi produk lokal.

Ketiga, smart living mencakup peningkatan kualitas hidup warga melalui berbagai layanan berbasis teknologi, seperti sistem transportasi cerdas, pengelolaan sampah terpadu, dan pemantauan lingkungan. Keempat, smart environment berkaitan tentang pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi, seperti sistem pemantauan kualitas udara dan air, pengelolaan energi terbarukan, dan pengembangan ruang hijau. Kelima, smart society mencakup peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota melalui pemanfaatan teknologi informasi, seperti platform komunikasi warga, forum diskusi online, dan pelatihan literasi digital.

Keenam, smart branding meliputi peningkatan citra kota melalui pemanfaatan teknologi dan strategi pemasaran, seperti promosi potensi wisata, pengembangan produk lokal, dan pengelolaan media sosial. Terakhir, smart mobility meliputi peningkatan sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan, seperti pengembangan transportasi publik yang terintegrasi, sistem parkir cerdas, dan manajemen lalu lintas.

“Kita sudah menginventarisir program OPD yang bisa dijadikan parameter untuk memenuhi pilar itu. Kota Mataram telah memenuhi indikator yang ditetapkan pemerintah pusat,” terangnya.

Meskipun diakui, pilar utama sebagai kota cerdas belum sempurna tetapi ini sebuah proses agar bisa diperbaiki program kerjanya. Menurutnya, tantangan program sebagai kota cerdas banyak sekali baik secara internal dan eksternal. Artinya, pemerintah harus menghadirkan teknologi informasi dan data untuk menyelesaikan permasalahan kota secara efisien, transparan, dan berkelanjutan.

Partisipasi masyarakat tidak mudah karena perlu menggandeng masyarakat untuk berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan. “Kita juga diminta untuk keterbukaan fiskal, teknologi kita dengan luar sana yang sangat jomplang. Percepatan di era industry cepat sekali,” ujarnya.

Nyoman mencontohkan pemerintah mendorong UMKM naik kelas. Hal ini tidak mudah menghadapi ekosistem digital karena berhadapan dengan aplikasi lainnya. Pemanfaatan teknologi digital sebenarnya telah berjalan tetapi menghadapi faktor eksternal.

Adapun program kota cerdas tidak ada target dari pemerintah pusat, melainkan gerakan menuju 100 kota cerdas di Indonesia. “Program ini berkembang terus dan tidak stagnan,” demikian kata dia. (cem)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -
16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI