Mataram (globalfmlombok.com) – Penanganan kasus kematian mahasiswi Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Unram) berinisial MVP (19) telah naik ke tahap penyidikan.
Kepala Satreskrim Polres Lombok Utara AKP Punguan Hutahaean, Selasa (16/9/2025) menyebutkan, naiknya kasus ini ke tahap penyidikan setelah penyidik mengumpulkan berbagai alat bukti.
Salah satunya adalah hasil tes DNA terhadap sampel darah yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hasil uji DNA pertama dari Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri menunjukkan bahwa sampel tersebut identik dengan DNA milik RA. Yakni teman korban yang berada di TKP bersamanya saat itu.
“Hasil tes DNA tersebut hanya identik dengan RA. Kami belum bisa menyampaikan kecocokan itu mengindikasikan apa,” jelasnya.
Sementara itu, untuk uji DNA lanjutan yang diajukan pihak kepolisian hingga kini hasilnya belum keluar.
Penyidik Telah Periksa Teman Korban
Punguan juga menyebutkan, saat ini penyidik juga telah memeriksa RA. RA memberikan keterangan terkait peristiwa yang dialaminya maupun korban. Sebelumnya pemeriksaan RA sempat tertunda karena masih dirawat di rumah sakit.
“Selain uji laboratorium forensik, penyidik juga telah melakukan sejumlah langkah lain guna membuat terang peristiwa pidana ini,” terangnya.
Dia tidak merinci terkait apa saja langkah lain tersebut. Begitu pula terkait siapa saja yang pihaknya telah mintai keterangan di kasus ini. Juga apa saja alat bukti yang telah dikumpulkan selain hasil tes DNA sampel darah di TKP.
“Proses penyidikan akan terus kami lakukan secara profesional, transparan, dan sesuai prosedur hukum yang berlaku,” tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat saat ditemui media di Masjid Polda NTB, Jumat (29/8/2025) menyebutkan, sudah ada satu orang yang diamankan pihak kepolisian.
Namun, dia enggan membeberkan identitas satu orang yang telah polisi tahan karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan saat itu. Polda NTB dalam penanganan kasus ini juga telah berkoordinasi dengan Polres Lombok Utara.
Pihak kepolisian saat ini juga telah menerima hasil visum dan autopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mataram.
Hasilnya, mereka menemukan adanya dugaan bahwa mahasiswi Fakultas Peternakan Unram tersebut menjadi korban kekerasan seksual. Temuan luka robek di alat vital korban memperkuat dugaan tersebut.
Syarif menegaskan, saat ini pihaknya tengah mendalami temuan tersebut.
“Apakah pelakunya, mohon maaf, korban satu lagi (pacar MV) atau orang sudah kami amankan? Akan kita uji coba lab. Pokoknya kita maksimal,” tandasnya.
Diduga Korban Begal
Sebagai informasi, MVP pergi dari rumahnya bersama salah seorang temannya berinisial RA (19) pada Selasa (26/8/2025).
Khawatir anaknya tak kunjung pulang, keluarga MVP kemudian menanyakan teman kuliah korban tentang keberadaan korban.
Pihak keluarga kemudian melakukan pencarian dengan melacak keberadaan korban melalui check post (CP). Dari hasil pelacakan, posisi terakhir terdeteksi di sekitar Pantai Nipah.
Orang tua korban bersama sejumlah pihak kemudian menuju lokasi. Pada pukul 01.30 Wita, RA ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Ia segera dibawa ke Puskesmas Nipah untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sementara beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 06.30 Wita, korban MVP ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi tubuh telungkup di lokasi yang sama.
Dari keterangan RA yang selamat, peristiwa ini diduga kuat merupakan tindak pembegalan. Ia menyebut ada dua orang pelaku yang menyerang mereka, bahkan dirinya sempat dipukul menggunakan kayu hingga tak sadarkan diri. (mit)