Bima (globalfmlombok.com) – Isu penolakan pasien di RSUD Bima ramai beredar di media sosial, memicu keresahan publik. Dalam sebuah unggahan akun Facebook bernama Ahmadin Usman pada Sabtu, 11 Oktober 2025, disebutkan bahwa beberapa pasien ditolak pihak rumah sakit dengan alasan yang dinilai tidak masuk akal.
“Sudah sampai 10 menit saya duduk di IGD RSUD Bima, sudah beberapa pasien yang ditolak karena alasan yang tidak masuk akal. Setidaknya pasien itu ditangani dulu, apapun alasannya, karena ini menyangkut nyawa manusia,” tulisnya pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
Dalam kolom komentar, Ahmadin menambahkan bahwa penolakan tersebut terjadi dengan alasan penuh tempat tidur. “Alasan full bed. Coba ditangani dulu walaupun di lantai bawah,” sebutnya.
Unggahan ini langsung menuai reaksi dari warganet. Sejumlah komentar bernada kritik diarahkan kepada manajemen RSUD Bima yang dianggap lalai dalam memberikan pelayanan darurat. Namun, tak sedikit pula yang meminta agar masyarakat menunggu klarifikasi resmi dari pihak rumah sakit.
Menanggapi isu tersebut, Direktur RSUD Bima, drg. H. Ihsan, MPH., dengan tegas membantah tudingan penolakan pasien itu. Menurutnya, informasi yang beredar di media sosial tidak benar dan bersifat sepihak.
“RSUD Bima menegaskan tidak pernah menolak pasien dalam kondisi apapun, terlebih pasien dengan kondisi gawat darurat. Keselamatan dan nyawa manusia adalah prioritas utama kami,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin, (13/10/2025).
Ia menegaskan, pasien yang dimaksud dalam unggahan tersebut sebenarnya telah ditangani oleh tim medis dan kini masih berada di ruang IGD untuk penanganan lebih lanjut. “Faktanya, pasien tersebut telah dalam penanganan tim medis RSUD Bima,” tegasnya.
Ihsan juga menjelaskan bahwa unggahan di media sosial tersebut tidak berdasarkan informasi dan kronologi lengkap. “Pemberitaan yang beredar tidak melalui proses konfirmasi resmi kepada pihak rumah sakit,” tuturnya.
Saat ini, manajemen RSUD Bima tengah melakukan penelusuran internal untuk memastikan seluruh pelayanan berjalan sesuai prosedur dan standar etika medis. Ihsan menegaskan, pihaknya terus berkomitmen memberikan layanan kesehatan yang profesional dan humanis kepada seluruh masyarakat tanpa memandang latar belakang pasien.
“Kami mengimbau kepada masyarakat dan media untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, karena hal tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman dan keresahan publik,” tambahnya.
RSUD Bima, lanjut Ihsan, terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk memperkuat sistem triase di IGD agar setiap pasien, terutama dengan kondisi gawat darurat, mendapat penanganan cepat dan tepat.
“Terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada RSUD Bima. Kami akan terus berbenah demi memberikan pelayanan terbaik bagi warga Kabupaten Bima,” pungkasnya. (hir)