Jakarta (globalfmlombok.com) –
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Melalui MIM Foundation Mataram, NTB berhasil meraih Juara Nasional Pengelolaan ZISWAF pada ajang bergengsi Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 tahun 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Capaian ini menambah daftar panjang prestasi NTB setelah sebelumnya menyabet dua penghargaan pada Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025, yakni Juara III Destinasi Pariwisata Ramah Muslim Nasional serta Special Recognition Award of Muslim-Friendly Destination. Kedua penghargaan itu menjadi bukti bahwa NTB terus mengukuhkan diri sebagai daerah dengan komitmen kuat terhadap pengembangan ekonomi dan pariwisata berbasis nilai-nilai syariah.
Direktur MIM Foundation, M. Romi Saefudin, menerima langsung penghargaan tersebut. Ia menilai keberhasilan lembaga yang dipimpinnya tidak lepas dari inovasi dalam pengelolaan wakaf produktif yang menjadi pembeda utama dari lembaga ZISWAF lainnya di Indonesia. “Capaian ini menjadi motivasi untuk terus memperkuat peran ZISWAF dalam mendorong kemandirian ekonomi umat,” ujarnya. Keberhasilan MIM Foundation juga sekaligus memperkuat legitimasi penetapan Kota Mataram sebagai Kota Wakaf Tahun 2025 oleh Kementerian Agama RI.
Tak hanya di sektor ZISWAF, kontribusi NTB di ajang ISEF 2025 juga mencatatkan hasil positif dari berbagai lini. Produk unggulan pesantren, seperti sambal olahan dan kerupuk kulit dari Ponpes Nurul Hakim, laris manis dalam sesi showcasing Gerbang Santri.
Sementara di area Halal Mart, produk makanan olahan UMKM NTB mendapat sambutan positif dari pengunjung. Di sektor kriya dan wastra, merek-merek lokal seperti Lombok Mutiara Wahidah, Erina Gallery, dan Ana Pearls mencatatkan penjualan optimal, sementara CahyaHouse dan Totimori bahkan tampil di IN2MOTIONFEST, perhelatan modest fashion terbesar dunia.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi bersama pemerintah daerah, perbankan, pesantren, UMKM, serta lembaga keuangan syariah. Upaya ini menjadi bagian dari strategi besar membangun ekosistem ekonomi syariah yang inklusif demi terwujudnya NTB Makmur, Mendunia, dan Penuh Berkah.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti secara resmi menutup ISEF 2025. Dalam sambutannya, Destry menekankan pentingnya sinergi seluruh pihak untuk memperkuat peran Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
“Mari jadikan capaian ini sebagai langkah awal untuk terus bersinergi membangun ekonomi syariah yang berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya.
ISEF 2025 tahun ini mencatatkan sejumlah capaian impresif: transaksi senilai Rp3,1 triliun, total 450.000 pengunjung, melibatkan 34 kementerian/lembaga, 30 mitra internasional, serta 700 pelaku UMKM. Angka tersebut menegaskan bahwa geliat ekonomi syariah Indonesia kian kokoh, dan NTB menjadi salah satu daerah yang konsisten memberi kontribusi nyata bagi kebangkitannya.(ris/r)