OGOH-OGOH: Atraksi peserta pawai Ogoh-ogoh di hadapan Walikota Mataram, H Ahyar Abduh dan tamu undangan lainnya sesaat sebelum pelepasan pawai, Ahad (30/3). (Foto: Lukman/LTD)
MATARAM, Globalfmlombok.com – Sebanyak 120 ogoh-ogoh ikut ambil bagian untuk memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936 bagi Umat Hindu di Kota Mataram, Ahad (30/3).
Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu dilaksanakan pada hari Senin 31 Maret 2014. Pawai ogoh-ogoh dalam rangka menyemarakan Hari Raya Nyepi Umat Hindu itu, melibatkan 88 Sekha Teruna Teruni (STT).
Walikota Mataram, H Ahyar Abduh didaulat oleh organisasi Umat Hindu di NTB yakni Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi NTB untuk melepas secara langsung pawai sekaligus festival ogoh-ogoh yang diikuti oleh umat Hindu dari Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara dan Lombok Tengah.
Walikota Mataram, H Ahyar Abduh mengatakan, Kota Mataram merupakan kota dengan hegemoni masyarakat yang multietnis serta dengan entitas budaya masing-masing. Pelaksanaan kegiatan keagamaan sekaligus kegiatan kebudayaan merupakan manifestasi dari visi Kota Mataram yang Maju Religius dan Berbudaya.
‘’Kami terus mendorong seluruh komponen masyarakat kota untuk senantiasa memelihara sikap toleransi dan tenggang rasa di antara ummat beragama,’’ kata Ahyar Abduh.
Menurut Ahyar Abduh, kondusifitas Kota Mataram jelang pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu legislatif yang akan digelar 9 April 2014 mendatang tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang telah tumbuh menjadi masyarakat modern. Situasi Kamtibmas yang terus terjaga dapat terus ditingkatkan sehingga pembangunan di Kota Mataram dapat berjalan sesuai dengan arah pembangunan yang telah ditetapkan bersama.
‘’Saudara kita umat Hindu turut serta dalam kemajuan yang telah diraih oleh Kota Mataram,’’ kata Ahyar Abduh.
Ketua Panitia Pelakasana Pecaruan dan Ogoh-ogoh Krama Pura Meru, I Made Sandiartha mengatakan, pelaksanaan Pecaruan Agung dan Festival Ogoh-ogoh pada tahun ini dilaksanakan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB dan Kota Mataram yang merupakan lembaga resmi Umat Hindu.
Penyelenggaraan Festival Ogoh-ogoh tahun ini dilaksanakan lebih awal karena akan dirangkai dengan acara Pecaruan Agung atau Pecaruan terbesar se NTB di Pura Meru pada sore hari usai pelaksanaan festival Ogoh-ogoh.
Made mengatakan, perayaan Pecaruan Agung Tabuh Gentuh Parisuda Bumi yang digelar setiap 10 tahun sekali ini akan melakukan ritual kurban yang dilaksanakan oleh 9 Pendeta Hindu dengan memotong hewan ternak berupa kerbau, sapi, kambing, babi, monyet, angsa serta ayam sebagai bentuk pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Provinsi NTB secara umum terhindar dari segala bencana dan masyarakatnya hidup rukun dan damai.
Pelaksanaan Festival Ogoh-ogoh memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936 berlangsung semarak, aman damai dan lancar. Pelepasan arak arakan pawai ogoh ogoh bertempat di depan Kantor Lurah Cakranegara Barat.
Festival Ogoh-ogoh ini dihadiri juga oleh Wakapolda NTB, Dandim 1606 Lobar, Tokoh Puri Pamotan Anak Agung Gde Djelantik, serta tokoh adat dan masyarakat Lombok, H Lalu Wiratmadja (Mamiq Ngoh) dan dilepas secara Resmi oleh Walikota yang diawali oleh Rombongan Forum Terune Teruni Kota Mataram.(MN)
No Comments