Mataram (globalfmlombok.com) – Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto mengkritisi gudang Bulog yang dekat dengan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Mataram. Menurutnya, gudang Bulog Mandalika yang berlokasi di Sandubaya, Kota Mataram itu masih sangat kokoh meski telah dibangun sejak masa kepemimpinan Soeharto. Namun keberadaan gudang pangan itu disayangkan karena berdekatan dengan TPS.
“Gudang itu dibangun di masa Pak Soeharto dulu, bagus, masih kokoh. Tapi sebelahnya tiba-tiba ada TPS. Nah, TPS itu kita lihat waktu kita masuk saja, baunya sudah menyengat,” ujar Titiek Soeharto, Rabu, 12 November 2025.
Menurutnya, keberadaan TPS di dekat gudang Bulog mempengaruhi higienisitas beras yang disimpan. Padahal, beras menjadi pangan pokok masyarakat. Harusnya, sarannya TPS Sandubaya harus direlokasi.
Selain gudang Bulog, ia juga menyoroti kondisi Balai Benih Ikan (BBI) Lingsar yang sudah dibangun sejak tahun 1970–1980. Fasilitas itu dinilai masih berfungsi baik, tetapi kurang mendapatkan perawatan optimal.
“Kami minta supaya pemerintah daerah memberikan perhatiannya. Balai Benih ini sumber bibit yang disebar ke seluruh NTB, jadi perlu dibersihkan, diperbagus, dan diberdayakan lagi,” sarannya.
Tidak hanya itu, banyaknya kasus alih fungsi lahan juga tak luput dari sorotan. Ia mengingatkan, pemerintah daerah melakukan penataan ruang dengan kehati-hatian. “Pembangunan boleh ditingkatkan, tapi jangan di tanah subur. Bangunlah di tanah yang kurang produktif,’’ saran Titiek Soeharto.
Titiek Soeharto Apresiasi Potensi Peternakan Sapi NTB
Selain memberi kritik, putri ke empat Presiden Soeharto itu juga mengapresiasi potensi peternakan sapi di NTB yang dinilai sangat besar dan bisa mendukung swasembada daging nasional. Ia meminta agar produksi sapi terus ditingkatkan melalui dukungan dari pemerintah pusat.
“Produksi sapi di sini bagus. Supaya NTB bisa menjadi lumbung daging nasional, perlu perhatian lebih dari kementerian terkait,” kata Titiek Soeharto.
Sementara, Gubernur NTB, Dr.H.Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti catatan-catatan yang diberikan oleh Ketua Komisi IV DPR RI itu. Di samping itu, Pemprov NTB, lanjut Iqbal mendapat dukungan dari Siti Hediati Soeharto atau yang akrab dipanggil Titiek Soeharto tersebut.
Menyinggung peningkatan produksi beras ini, Iqbal menyebutkan, disebabkan adanya optimalisasi lahan, dan perbaikan irigasi pertanian. Dari situ, di beberapa daerah yang biasanya memiliki masa tanam hanya dua kali setahun, bisa tiga kali bahkan lebih.
“Ya mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan kita bisa panen. Dan tadi saya tanya profitasnya itu sekitar 7 ton per hektare. Jadi itu cukup tinggi,” pungkasnya. (era)


