BerandaBerandaPemprov NTB Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Bima

Pemprov NTB Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Bima

PEMPROV NTB menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat terdampak banjir di sejumlah titik kawasan di Kota dan Kabupaten Bima. Sedikitnya, ada lima kecamatan di Kabupaten Bima yang terendam banjir, yaitu Kecamatan Sanggar, Kecamatan Wawo, Kecamatan Bolo, Kecamatan Soromandi, dan Kecamatan Wera.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi mengatakan Pemprov NTB hanya membantu menyalurkan bantuan logistik, berupa beras, selimut, dan obat-obatan. Selebihnya, dampak banjir Bima ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Bima.  “Iya, masih bisa ditangani oleh Pemerintah Kabupaten,” ujarnya, Selasa, 11 November 2025.

Hingga kini Pemprov NTB belum terpikirkan untuk mengajukan Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk membantu korban banjir di Bima yang menerjang 13 desa di lima kecamatan itu. Begitupun dengan posko darurat. Sebab menurutnya, Pemkab masih melakukan pendataan, dan dinilai mampu mengatasi sendiri.

“Tidak ada, langsung ditangani oleh kabupaten. Ya kita lihat-lihat juga kerusakannya apa, sampai sekarang belum dikirimkan kerusakannya, karena ada fasilitas yang milik kabupaten dan provinsi,” jelasnya.

Banjir di Bima Menerjang Empat Desa

Berdasarkan data terakhir, di Kecamatan Sanggar, banjir di Bima menerjang empat desa, yaitu Desa Boro, Desa Kore, Desa Sandue, dan Desa Taloko. Di Desa Boro, banjir menggenangi sebanyak 54 KK ( jiwa) 54 unit rumah terdampak di empat RT.

Di Desa Kore ketinggian luapan air antara 30 cm hingga 70 cm, banjir menggenangi sebanyak 417 jiwa. Selanjutnya di Desa Sandue, ketinggian air mencapai 30 cm hingga 70 cm, banjir menggenangi sebanyak 61 KK. Serta, di Desa Taloko luapan air antara 20 cm hingga 60 cm, banjir menggenangi sebanyak 54 KK.

Sementara di Kecamatan Wawo, dua desa terdampak, yaitu Desa Pesa dan Desa Maria. Di Kecamatan Bolo, ada tiga desa, yaitu Desa Nggembe, Desa Tumpu dan Desa Rada. Di Kecamatan Soromandi ada dua desa, yaitu Desa Lewintana dan Desa Bajo. Kemudian di Kecamatan Wera ada dua desa, yaitu Desa Mandala dan Nangawera.

Ahmadi mengatakan bencana banjir di Bima ini tidak hanya disebabkan karena curah hujan yang tinggi, ataupun hutan yang gundul. Namun, bisa saja disebabkan karena penyempitan daerah aliran sungai.

Ia melanjutkan, masyarakat yang membangun permukiman dekat dengan banjaran sungai seringkali menjadi korban banjir di Bima. Untuk itu, ia meminta masyarakat sekitar untuk tetap waspada, terutama mereka yang bermukim di bantaran sungai.

“Masyarakat siaga saja, kawasan pengaliran air jangan sampai tersumbat, jangan sampai dipersempit karena tidak ada yang tahu curah hujan sekarang terkonsentrasi di satu DAS (daerah aliran sungai),” katanya. (era)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -


16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI