Banjir Rob Hantam Pesisir Mataram, Relokasi Warga Dilakukan Secara Bertahap

Global FM
25 Jul 2018 22:21
3 minutes reading

 

Banjir rob terjang Mataram

Mataram (Global FM Lombok)-  Banjir rob kembali menghantam sebagain garis pantai di Kota Mataram, Rabu (25/7) dini hari,  akibatnya sejumlah warga terdampak bencana tahunan ini. Walikota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, Pemkot Mataram tetap berkomitmen melakukan relokasi terhadap warganya yang tinggal di pesisir pantai, namun akan dilakukan secara bertahap.

Walikota Mataram H Ahyar Abduh kepada wartawan di Mataram, Rabu ( 25/7) mengatakan, program relokasi rumah warga yang tinggal di pesisir pantai ini dilakukan secara bertahap lantaran terkendala oleh pembiayaan yang terbatas. Sementara ini, warga yang telah direlokasi adalah warga Penghulu Agung, sedangkan penduduk di wilayah Pondok Prasi dan sekitarnya belum direlokasi.

Walikota mengatakan, bencana banjir rob nyaris setiap tahun melanda pesisir Ampenan, Tanjung Karang dan sekitarnya  sehingga Satgas Bencana telah disiagakan untuk membantu masyarakat dengan cepat. Satgas yang terdiri dari sejumlah tim di Kota Mataram sudah melakukan tindakan cepat di sejumlah titik yang terdampak banjir rob seperti di pantai Tanjung Karang dan sekitarnya.

Sementara itu Wakil Walikota Mataram,  H. Mohan Roliskana mengatakan, hal yang selalu dilakukan setiap kali banjir rob terjadi adalah mengantisipasi agar bencana itu tidak merusak rumah warga yang tinggal di sekitar bibir pantai. Salah satunya adalah dengan memasang karung pasir  agar tidak terjadi abrasi serta  menyalurkan kebutuhan logistik bagi nelayan yang tidak dapat melaut. Akan tetapi,  butuh solusi jangka panjang agar ini tidak terjadi setiap tahun,  yakni dengan merelokasi mereka.

“Banjir rob ini adalah siklus musiman yang terjadi sekitar bulan Agustus sampai September. Nelayan juga masih curi-curi kesempatan untuk dapat melaut.  Namun,  pendapatan mereka tidak maksimal.  Hal yang paling diantisipasi pemerintah adalah kerusakan rumah warga yang tinggal di bibir pantai”,katanya.

Dikatakan,  terdapat  beberapa titik di sepanjang pesisir pantai kota Mataram yang merupakan pemukiman padat.  Tempat-tempat itu sangat rawan untuk dihantam banjir rob.  Saat ini,  pemerintah sedang dalam proses pembuatan Detail Engineering Desain (DED)  pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa)  sebagai  tempat tinggal  nelayan yang berlokasi di Kelurahan Bintaro. Kalau pembangunan rusunawa itu sudah tuntas,  maka nelayan yang tinggal di pesisir pantai harus mau pindah ke sana.  Pemerintah  sudah mempertimbangkan agar jarak tempat melaut mereka dengan rusunawa itu tidak terlalu jauh.

Banjir rob menghantam pesisir Mataram sekitar pukul 3 dini hari dan puncaknya  jam 5 pagi sepanjang 50 sampai 100 meter dari garis pantai. Akibatnya,  terdapat  ratusan rumah warga terkena banjir rob. Beruntungnya,  tidak ada rumah warga yang rusak atau roboh akibat banjir rob tersebut. Banjir juga menggenangi sebagain sawah warga. Untuk sementara ini,  antisipasi terjadinya banjir rob susulan dengan pemasangan karung pasir di beberapa titik yang rawan. (ris/dha) –

 

No Comments

Leave a Reply