Mataram (globalfmlombok.com) —
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dalam ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025, NTB berhasil meraih peringkat ketiga sebagai Destinasi Pariwisata Ramah Muslim Terbaik Nasional, sekaligus menerima Special Recognition Award of Muslim-Friendly Destination dengan keunggulan “Setting a Global Benchmark in Muslim-Friendly Tourism & Sports.”
Penghargaan tersebut diumumkan dalam rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 yang resmi dibuka di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (8/10/2025). Acara dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan akan berlangsung hingga 12 Oktober 2025.
Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia menegaskan bahwa semangat ISEF harus tercermin dalam tiga hal utama, yaitu mengedepankan spirit jama’ah (persatuan), memperluas kemanfaatan bagi umat, dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Rahmatan Lil ‘Alamin. Empat komitmen utama yang diusung pada pembukaan ISEF 2025 meliputi:
- Peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah Nasional,
- Penguatan Sinergi dan Kolaborasi Pusat-Daerah untuk pengembangan ekonomi syariah,
- Peningkatan operasi dan pembiayaan keuangan syariah, serta
- Peluncuran Database ZISWAF Terintegrasi untuk memperluas pangsa ekonomi syariah nasional.
Capaian ini menjadi bukti konsistensi Pemerintah Provinsi NTB dalam mengembangkan ekosistem wisata halal berstandar internasional. Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, M.Si., yang menerima langsung penghargaan tersebut dari Menteri Pariwisata, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan pelaku pariwisata yang terus mendukung pengembangan sektor wisata ramah muslim di daerah itu.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak, terutama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Bapak Hario K. Pamungkas beserta jajaran, atas dukungannya dalam pengembangan pariwisata halal, termasuk melalui inisiatif pesantren, desa wisata, sertifikasi halal, kota wakaf, dan zona KHAS,” ujar Iqbal.
Sebagai kontributor aktif dalam ISEF 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB turut menghadirkan berbagai delegasi pesantren dan pelaku UMKM binaan, antara lain Pondok Pesantren Nurul Hakim (Gerbang Santri), juara Lomba Pesantren Unggulan FESyar KTI 2025; Muhammad Jalalaen, finalis Indonesia International Halal Chef Competition; serta UMKM CahyaHouse, Totimori, Lombok Mutiara Wahidah, Ana Pearls, dan Lamops & Concha. Produk kuliner khas NTB seperti Ayam Taliwang Beca Bero dan Sate Rembiga Goyang Lidah juga tampil di arena HalalMart.
Kehadiran delegasi NTB ini memperkuat peran daerah dalam membangun ekosistem ekonomi syariah berbasis UMKM dan pesantren, sekaligus menunjukkan potensi besar NTB di sektor wisata halal dan ekonomi kreatif.
Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan pesantren, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam mendorong kemandirian ekonomi umat dan ketahanan pangan nasional. Sejalan dengan semangat ISEF 2025, BI optimistis pesantren akan menjadi pilar penting dalam mewujudkan ekonomi syariah yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan.(ris/r)


