Mataram (globalfmlombok.com)-
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar Syariah Financial Fair (SYAFIF) Goes to Mataram di Lombok Epicentrum Mall, Jumat (3/10/2025). Kegiatan ini menjadi upaya mendorong literasi, inklusi, dan percepatan pertumbuhan industri keuangan syariah di daerah.
Kepala OJK NTB Rudi Sulistyo mengatakan, SYAFIF merupakan program unggulan OJK yang mempertemukan berbagai pelaku industri keuangan syariah untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi awal penguatan ekosistem keuangan syariah yang berkelanjutan di NTB,” ujarnya.
Rudi memaparkan, hingga posisi Agustus 2025, kinerja industri keuangan syariah di NTB menunjukkan pertumbuhan positif. Total aset perbankan syariah mencapai Rp24,85 triliun, naik 11,02 persen (YoY), dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp16,66 triliun atau tumbuh 9,06 persen (YoY). Sementara total pembiayaan mencapai Rp18,23 triliun, di mana 86,79 persen di antaranya merupakan pembiayaan konsumtif.
Dari sektor nonperbankan, perusahaan pembiayaan syariah juga mencatat kenaikan 4,64 persen. Rudi menyebut capaian ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan syariah di NTB terus meningkat.
SYAFIF Goes to Mataram melibatkan 17 pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) syariah dan dua lembaga pendukung, yang menempati 20 stan pameran inklusi. Kegiatan diisi dengan syariah expo, talkshow edukatif, hingga lomba dan hiburan keluarga, seperti lomba mewarnai dan fashion show busana syariah.
Melalui kegiatan ini, OJK berharap masyarakat dapat semakin memahami manfaat layanan keuangan berbasis syariah serta berpartisipasi aktif dalam penguatan ekonomi syariah daerah. “Kami ingin mendorong ekosistem keuangan syariah yang digital, transparan, dan beretika,” tutur Rudi.
Acara pembukaan dihadiri oleh Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK M Ismail Riyadi, Kepala KPw Bank Indonesia NTB Hario Kartiko Pamungkas, serta sejumlah pimpinan lembaga keuangan dan organisasi ekonomi syariah di NTB.
Dengan kegiatan SYAFIF ini, OJK berharap NTB semakin berperan sebagai salah satu daerah penggerak utama pengembangan keuangan syariah nasional.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan bahwa keuangan syariah memiliki peran penting dalam memberikan kepastian bagi dunia usaha, terutama di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini.
Dalam sambutannya, Gubernur NTB Miq Iqbal menyampaikan bahwa sektor keuangan merupakan sektor paling rentan. Ia mencontohkan, perubahan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) bisa langsung berimbas pada kondisi pasar keuangan dunia.
“Di tengah-tengah kondisi global yang semakin penuh ketidakpastian, satu-satunya hal yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri. Di sinilah keuangan syariah memiliki arti penting, karena memberikan kepastian bagi banyak pengusaha,” ujar Miq Iqbal.
Iqbal juga memberikan apresiasi kepada Gubernur NTB sebelumnya, Tuan Guru Bajang, yang telah mengambil keputusan strategis mengubah Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah. Ia menegaskan, transformasi tersebut merupakan aset berharga yang harus terus dirawat dan diperkuat.(ris)