BerandaBerandaSeorang Murid SDN 2 Cakranegara Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Beri Tanggapan

Seorang Murid SDN 2 Cakranegara Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Beri Tanggapan

Mataram (globalfmlombok.com) – Pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Cakranegara belum bisa memastikan bahwa paket Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga membuat salah seorang muridnya keracunan pada Rabu, 3 September 2025.

Hal itu disampaikan Kepala SDN 2 Cakranegara, Ahmadiyah S.Pd., di Mataram pada Kamis (4/9/2025). Ia menyampaikan, setelah ia mendapat informasi dari pihak orang tua murid perihal kejadian keracunan itu pada Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 20.00 Wita. Keesokan harinya Kamis (4/9/2025), ia langsung berkoordinasi dengan pihak Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat.

Dari hasil koordinasi tersebut, pihak SPPG, kata Ahmadiyah, langsung membawa sampel paket MBG tersebut ke laboratorium untuk diuji. “Tentu kan tidak langsung keluar hasilnya. Tunggu dua minggu,” ucapnya.

Selain itu, sekolah juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Kota Mataram) dan Puskesmas setempat. “Jadi kita belum bisa menyimpulkan apakah anak terkena (sakit) karena MBG atau ada makanan lain setelah ini,” jelasnya.

Kronologi Siswa Alami Sakit

Ahmadiyah menjelaskan, kronologi siswanya tersebut mengeluh sakit setelah beberapa lama menyantap MBG dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit pada Rabu, 3 September 2025.

Ia mengatakan, pada Rabu (3/9/2025), pembagian paket MBG di sekolahnya berjalan seperti biasanya. Sekitar pukul 09.15 Wita, siswa-siswi dibagikan paket MBG dan selesai sekitar pukul 10.00 Wita. Ahmadiyah menyebut, jumlah siswa penerima manfaat MBG di sekolahnya berjumlah sekitar 817 siswa.

Lalu pada pukul 20.00 Wita, ia menerima informasi dari salah seorang wali murid bahwa anaknya dibawa ke rumah sakit dengan keluhan mencret (diare). Wali murid menduga, anaknya terkena diare setelah menyantap paket MBG.

“Saya dapat informasi pukul 20.00 Wita, ada satu orang anak dari 800 anak (penerima MBG) itu yang katanya mencret-mencret kemudian dibawa ke Rumah Sakit Siloam. Kata ibunya gara-gara MBG,” jelasnya.

Ahmadiyah kemudian menggali informasi terkait dengan data siswa-siswinya. Selain itu, ia juga menelusuri lebih lanjut kapan pemberian MBG, serta kapan siswa tersebut mulai merasakan sakit.

Berdasarkan informasi dari salah seorang guru kelas bahwa murid yang diduga keracunan MBG ini dijemput orang tuanya pada pukul 12.00 Wita. Siswa tersebut, kata Ahmadiyah, diajak menjemput ayahnya di Bandara.

“(Saat itu) Anaknya sehat tidak ada gejala apa-apa. Sehat anaknya. Cuma malam-malamnya kita dengar cerita dari jaraknya sekian jam itu, anaknya (dibawa) ke rumah sakit. Perutnya melilit segala macam,” ujarnya.

Ahmadiyah juga mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari seorang guru bahwa anak tersebut memiliki riwayat penyakit dan sering beberapa hari tidak masuk sekolah.

“Memang anak ini di kelas III ini ada riwayat sakit juga, sering tidak masuk juga. Beberapa hari tidak masuk, kadang tiga hari, kadang seminggu,” ungkapnya.

Menurut Ahmadiyah, paket MBG untuk siswa-siswinya sudah sesuai dengan standar gizi. “Karena ini kan diawasi ahli gizi juga,” pungkasnya. (sib)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -


16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI