BerandaBerandaPembangunan Jalan Bypass Sengkol-Pringgabaya akan Dikerjakan Tahun 2027

Pembangunan Jalan Bypass Sengkol-Pringgabaya akan Dikerjakan Tahun 2027

PEMBANGUNAN jalur Bypass Sengkol-Pringgabaya pengganti Port to Port Lembar-Kayangan rencananya akan mulai dikerjakan di tahun 2027 mendatang. Proyek ini diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp2,8 triliun, dengan total panjang jalan sekitar 50-55 km.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, Sadimin mengatakan meskipun FS Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) proyek ini batal dilelang tahun 2025 ini, pihaknya akan tetap mengajukan kembali di tahun depan.

Menurutnya, gagal lelang proyek Bypass Sengkol-Pringgabaya diakibatkan waktu pembahasan yang cukup minim, kurang dari dua bulan. Padahal, idealnya pembahasan Amdal membutuhkan waktu sekitar lima bulan.

“Kalau sekarang memang bisa, tapi bagusnya Amdal itu kalau sudah trase jalannya jelas, jadi tahun depan kita anggarkan lagi yang kemarin (Amdal) untuk keperluan lain-lain,” ujarnya, Jumat, 31 Oktober 2025.

Keterlambatan waktu juga menyebabkan Dinas PUPR menolak untuk mencoba melakukan tender ulang proyek Amdal jalan yang memakan anggaran hingga Rp1 miliar itu lewat APBD Perubahan.

“Kan tidak bisa, waktunya kan perubahan cuma dua bulan. Tender konsultan 1,5 bulan, kemarin kalau ditender ulang waktunya kurang dari tiga bulan, makanya tidak cukup,” lanjutnya.

Target Pembangunan Fisik Mulai Tahun 2027

Adapun dengan adanya pengurangan transfer hingga Rp1 triliun, ia optimis tidak akan mengganggu Amdal proyek Bypass Sengkol-Pringgabaya. Sebab menurutnya, pembangunan jalan termasuk dalam proyek prioritas.

“Sekarang kalau kita ke Lotim kan macetnya luar biasa, kalau macet bisa 4-5 jam. Nanti, mobil besar kita alihkan lewat Bypass, jalan yang ada ini untuk motor dan mobil biasa,” katanya.

Di tahun depan, Dinas PUPR NTB akan kembali melakukan Amdal, Detail Engineering Design (DED), sekaligus pembebasan lahan. Untuk anggaran pembebasan lahan proyek Bypass Sengkol-Pringgabaya, Mantan Kadis Perkim NTB itu mengaku masih menunggu keputusan pemerintah pusat, apakah anggarannya dibebankan ke Pemprov, atau pusat juga membantu menganggarkan.

“Mudah-mudahan nanti fisiknya tahun 2027 mulai. Mudah-mudahan ada kelonggaran fiskal provinsi maupun pusat. Harapannya memang 2027 sampai 2029 itu sudah bisa dikerjakan fisiknya untuk tempat-tempat yang sudah dibebaskan lahannya,” jelasnya.

Untuk anggaran pembangunan jalan port to port ini, menghabiskan sekitar Rp3,5 triliun. Dengan rincian Bypass I dari jalan patung sapi menuju bundaran BIL dengan panjang 13-14 km menghabiskan sekitar Rp700 miliar. Kemudian untuk jalan Bypass Sengkol-Pringgabaya menghabiskan sekitar Rp2,8 triliun. (era)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -


16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI